GELORA.CO - Calon Walikota Medan nomor urut 1, Akhyar Nasution menegaskan semakin siap dan tak gentar menghadapi pesaingnya, Bobby Nasution yang diusung banyak partai, pada kontestasi Pilkada yang akan berlangsung 9 Desember 2020 mendatang.
Akhyar yakin karena banyak ulama, tokoh agama, tokoh adat, dan kelompok emak-emak yang telah menyatakan setia mendukung Akhyar-Salman.
Keyakinan itu disampaikannya di hadapan para kaum ulama, ustaz dan ustazah, tokoh agama, dan tokoh adat Medan Utara dalam agenda AMAN Bersama Wasilah Ulama, di Pondok Jambe, Marelan I Pasar IV Barat, Rabu (11/11).
"Sangat berbahagia ditepungtawari hari ini, bagi saya ini adalah kekuatan, support, dan wasilah atau jalan menuju kemenangan 9 Desember 2020," ucap Akhyar, dikutip Kantor Berita RMOLSumut.
Akhyar mengisahkan hal ihwal dirinya bersama Salman Alfarisi maju dalam kontestasi Pilkada Medan 2020. Hal itu dilakukan atas kekhawatiran dirinya kalau Pilkada Medan harus menghadapi kotak kosong dengan calon tunggal, karena hampir semua partai mendukung lawannya.
"Semua partai diborong. Beruntung ada Demokrat dan PKS. Tapi melawan banyak partai kita tidak takut pak. Karena kekuatan kita ada di ulama, tokoh agama, tokoh adat, ustaz dan ustazah, serta tokoh masyarakat. Kami yakin doa dan shalawat bisa mengantarkan kami menjadi Walikota dan Wakil Walikota Medan," harapnya.
Masih menurut Akhyar, Medan memiliki keberagaman, anak mudanya hormat kepada orang tua dan rajin beribadah. Pun memiliki dialek bahasa yang khas. Nilai-nilai inilah yang akan dia dipertahankan dan dikembangkan.
"Karena membangun kota adalah membangun peradaban. Fisik kota pasti kita bangun untuk mendukung, namun menjadi masyarakat Madani adalah inti menjadikan Medan beradab dan berkarakter," jelasnya.
Dia juga merujuk kepada kepemimpinan khalifah Umar Bin Khatab, yang tak membiarkan ada rakyatnya yang kelaparan. Maka dirinya juga memiliki program ATM Beras dan memajukan kawasan Medan Utara.
"Di Medan ada sekitar 2.000 mesjid, kita akan upayakan ada ATM Beras. Nantinya, masyarakat yang mampu menyumbang beras dan yang tak mampu memanfaatkan berasnya itu. Semua transaksinya akan dikelola oleh pengurus masjid, sehingga tak ada masyarakat yang lapar. Kami juga akan maksimalkan waktu 3 tahun setengah apa yang dikerjakan. Yang jelas kita akan pakai skala prioritas," tuturnya mengakhiri.
Sementara itu, Kordinator Wasilah Ulama Medan Utara, Ustaz Hafifuddin Akbar menegaskan, tokoh agama, tokoh adat, dan masyarakat bukanlah tim pemenangan.
"Berkumpulnya para ulama adalah untuk berdoa dan shalawat, mudah-mudahan kekuatan doa dan shalawat bisa mengantarkan cita-cita kami dan pak Akhyar dan Salman menjadi pemimpin Kota Medan," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, tokoh ulama H Tengku Zulkarnain berharap wasilah atau penghubung atau jalan para ulama untuk bersama berjuang mengedepankan kebenaran dan keamanahan.
"Dukungan para ulama dan tokoh adat, InsyaAllah mengantarkan kemenangan Akhyar-Salman. Siap kita menangkan Akhyar. Siap kita menangkan 1, siap kita menangkan AMAN? Takbir!" diikuti gemuruh takbir dari seluruh undangan.
Acara ini dihadiri 20 tokoh adat Medan Utara, serta para ustaz dan ustazah dari Medan Deli, Medan Belawan, Medan Labuhan, serta Medan Marelan. Kegiatan itu juga diselingi pemakaian songket, tepungtawar dan upah-upah kepada calon pemimpin Kota Medan. (RMOL)