Anies Diperiksa Usai Kerumunan Habib Rizieq, Mahfud MD Dituding Biang Kerok

Anies Diperiksa Usai Kerumunan Habib Rizieq, Mahfud MD Dituding Biang Kerok

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh kepolisian, sebagai buntut dari acara Habib Rizieq Shihab, disangkutkan dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.

Pengamat Politik Rocky Gerung menuding Mahfud MD sebagai biang kerok di balik permasalahan tersebut. Bagi Rocky Gerung, segala masalah itu terjadi karena sikap Mahfud MD.

"Sebenarnya Mahfud MD ini yang punya gara-gara semua," ujarnya dikutip dari Tayangan dalam Kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (18/11/2020).

Rocky Gerung mengatakan, Mahfud MD tidak menjalankan tugasnya dengan baik selagi menjabat Menkopolhukam.

Menurutnya, Mahfud MD tidak melakukan koordinasi dengan baik atas semua informasi publik.

Rocky Gerung Mengomentari Pemanggilan Anies Baswedan (YouTube/Rocky Gerung Official).


"Karena enggak ada koordinasi Mahfud MD Menkopolhukam yang membawahi semua informasi publik, BIN, intelijen, polisi, dia enggak bisa olah," kata Rocky.

Kemudian, Rocky Gerung menerangkan kemungkinan alasan Mahfud MD tidak menjalankan tugasnya secara maksimal.

Menurut dia, Mahfud MD menunggangi dukungan palsu relawan yang terlihat mendukung Pemerintahan Jokowi. Padahal, mereka hanya mendukung apabila diberi jatah.

Adapun di antara relawan yang dimaksud Rocky Gerung adalah Buzzer dan Influencer.

"Dia menunggangi dukungan palsu relawan. Dia berpikir, buzzer memberi informasi lebih baik dari intelijen. Itu kesalahan Pak Mahfud MD. Padahal dia punya kapasitas," cetus Rocky.

"Yang keluar dari mulut Mahfud MD itu upaya untuk menghukum Anies Baswedan, Habib Rizieq, dan sebagainya," sambungnya.

Rocky Gerung sendiri tak menampik kemampuan Mahfud MD yang menurutnya begitu luar biasa. Sayangnya, dia menilai, kemampuan Mahfud MD loyo saat mulai masuk dalam Istana.

"Sebelum beliau masuk Istana atau di awal, dia mengerti kalau dia otonom. Begitu masuk Istana bergaul dengan buzzer dan influencer, dia berubah," ungkap Rocky Gerung.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menuturkan, perubahan bisa dilakukan apabila pihak Istana menyingkirkan buzzer dan influencer.

"Kalau mau lebih akademis, singkirkan buzzer, singkirkan influencer. Itu mahfud MD enggak punya akses ke intelektual. Kan semua ahli yang ada di Istana di-set lidahnya lebih panjang dari otaknya karena fungsinya untuk menjilat daripada berpikir," ucap Rocky Gerung.

"Saya cuma kasihan, publik disalahkan seolah kesalahan yang sifatnya publis ada pada Gubernur [Anies Baswedan]. Padahal Gubernur menegakan semua aturan," imbuh dia.

Sebelumnya, Rocky Gerung juga mengungkapkan bahwa Mahfud MD layak diperiksa polisi karena pelanggaran protokol kesehatan Habib Rizieq karena mengizinkan Habib Rizieq pulang hingga berkumpulnya massa untuk menjemput.

Pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh pihak kepolisian, menurut Rocky Gerung, tidaklah tepat.[sc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita