GELORA.CO - Tabir cleaning service di Kejaksaan Agung (Kejagung) Joko Prihatin tajir terungkap. Polisi akhirnya mengungkapkan misteri Joko cleaning service tajir.
Perihal cleaning service tajir ini awalnya terungkap dalam rapat Komisi III DPR RI bersama Jaksa Agung, Kamis (24/9/2020). Ketika itu, anggota Komisi III Arteria Dahlan menyebut ada cleaning service yang diperiksa terkait kebakaran gedung Kejagung.
"Saya ingin sampaikan begini Pak Jaksa Agung, ada anak cleaning service yang diperiksa, banyak. Saya ingin sampaikan apakah mungkin, tolong nanti Bapak hati-hati, ada tidak manipulasi keterangan? Jaksa Agung harus curiga," ungkap Arteria.
"Ada satu cleaning service, dia orang kerja di lantai bawah, di lantai dasar, kok bisa punya akses ke lantai 6, yang ditengarai dia itu tidak hanya cleaning service, bisa berbuat sesuatu," imbuhnya.
Menurut Arteria, uang di rekening Joko mencapai ratusan juta rupiah. Bahkan, anggota DPR dari Fraksi PDIP itu mengungkapkan informasi cleaning service tajir mengubah penampilan rambutnya menjadi pelontos.
"Apa benar, dicek juga, Pak, rekening uangnya itu di atas Rp 100 juta tuh cleaning service? Apa benar, saya hanya bertanya, kalau dia diperiksa selalu didampingi oleh anak buahnya mantan JAM-lah gitu?" sebut Arteria.
"Apa benar, Pak ada penampilan baru yang bersangkutan dibotakin? Kalau dibotakin hati-hati, Pak, sulit kalau mau cek DNA rambutnya sudah plontos. Harusnya Pak Jaksa Agung jangan terlalu percaya orang, harus diatensi dan dicermati setiap proses hukum yang terkait dengan kebakaran," imbuhnya.
Informasi cleaning service tajir menjadi sorotan seiring dengan munculnya dugaan gedung Kejagung dibakar. Polisi kemudian mengumumkan agenda pemeriksaan Joko.
Pada 30 September Joko diperiksa di Dittipidum Bareskrim Polri. Joko diperiksa untuk melengkapi penyidikan kasus kebakaran Kejagung.
"Penyidik juga hari ini sedang melakukan pendalaman dengan melakukan pemeriksaan tambahan terhadap seorang saksi tentunya ini untuk melengkapi pemberkasan terkait dengan kasus dimaksud," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020).
"Status yang bersangkutan (saksi) seorang cleaning service," sambungnya.
Keesokan harinya, Joko bersama penyidik polisi mendatangi kantor pusat BRI ana Mandiri. Penyidik ingin menelusuri rekening koran Joko.
"Penyidik gabungan Polri dan yang bersangkutan (Joko Prihatin) datang ke kantor pusat Bank BRI dan Bank Mandiri untuk meminta print-out rekening koran 5 tahun ke belakang," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Ferdy Sambo, kepada wartawan, Kamis (1/10).
Hampir satu bulan lamanya, polisi akhirnya menguak hasil pemeriksaan rekening Joko. Hasilanya, polisi mengaku belum menemukan adanya transaksi mencurigakan.
"Cleaning service Joko sudah diperiksa. Terkait adanya sejumlah uang di rekening, penyidik belum menemukan adanya transaksi yang mencurigakan," kata Brigjen Ferdy.
Polisi memeriksa aliran uang di rekening Joko. Menurut Ferdy, uang dalam rekening tersebut akumulasi transaksi dari beberapa tahun lalu.
"Karena jumlah yang ada, akumulasi dari tahun 2018 transaksi rekening yang bersangkutan," ungkap Ferdy.(dtk)