GELORA.CO - Polisi menangkap ratusan orang usai aksi demo ricuh di Bandung. Dari ratusan orang, ada pelajaran SD-SMP diamankan lantaran diduga terlibat demo menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di gedung DPRD Jabar dan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (8/10).
"(Yang diamankan) Mahasiswa ada, pelajar ada, SD ada dan pengangguran juga ada maksudnya tidak punya pekerjaan," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Jumat (9/10/2020).
Ulung mengungkapkan pelajar di bawah umur SD hingga SMP ini ikut-ikutan aksi demo usai melihat di media sosial (medsos). Sehingga, kata Ulung, mereka berniat untuk ikut aksi.
"Ya, itu mengikuti dari medsos, jadi dia melihat dari medsos kemudian mereka ikut-ikutan," ujarnya.
Ratusan orang yang diamankan termasuk pelajar di bawah umur itu dilakukan pembinaan. Usai dibina, kata Ulung, mereka dikembalikan ke orang tuanya masing-masing.
"Nanti orang tuanya bisa mengambil anak-anak tersebut kemudian juga dari pihak sekolah baik itu dari kampus, SMA atau SMP bisa menjemput juga. Bahkan, ada salah satu SD jadi bisa menjemput anak-anak tersebut untuk kita lakukan pembinaan kepada mereka," tutur Ulung.(dtk)