GELORA.CO - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Medan, Payung Harahap membenarkan kedatangan prajurit TNI Pangkalam Utama Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan menyampaikan keberatan atas video kampanye Calon Wali Kota Medan No Urut 1, Akhyar Nasution.
Dimana video dimaksud menampilkan visual prajurit AL menggendong Akhyar saat menghadiri acara di Medan Utara. Bawaslu kemudian memediasi marinir dan tim sukses Akhyar.
“Ya (benar), kedatangan mereka sebenarnya tindak lanjut dari keberatan mereka semalam. Terus semalam kan juga datang kemari LO pendukung dari tim Paslon 01. Setelah sampai di sini, dia mengutarakan keberatanya dan keberatan itu disampaikan langsung ke ketua tim pemenangan (01),” ujar Payung kepada wartawan, Kamis (22/10/2020).
Dari mediasi itu, dijelaskan Payung didapati beberapa poin kesepatakan. Salah satunya, video tersebut dihentikan dan tidak disebarluaskan lagi. “Tadi sudah begitu kesepakatannya, mereka bahwa video itu dihentikan dan itu juga tertuang dalam surat yang disampaikan (pasangan) 01 yang didalamnya ada point itu,” jelas Payung.
Payung mengungkapkan pihak TNI mengklarifikasi bahwa foto Akhyar yang digendong prajurit terjadi beberapa waktu lalu, bukan di masa kampanye. “Kalau penjelasan dari marinir semalam bahwa itu video ketika mereka melakukan kegiatan peringatan hari sampah nasional, itu kejadiannya di bulan Februari. Pak Akhyar masih menjabat sebagai PLT,” bebernya.
Sedangkan, dari pengakuan pihak Akhyar, lanjut Payung, bahwa timnya tidak pernah membagikan atau mengunggah video tersebut.
Sementatra itu, Ketua Tim Sukses Akhyar Nasution-Salman Alfarisi, Ibrahim Tarigan menjelaskan kehadirannya di Bawaslu Medan dalam rangka mengklarifikasi foto yang beredar di video pendek itu. Dia memastikan bukan timnya yang menyebarkan ke media sosial hingga menimbulkan kehebohan.
“Kita itu (hanya) ada dua TV yang pertama TV Akhyar yang ke dua TV Salman yang ke tiga ini kita enggak tahu ini, makanya kita lagi cari,’’ tegasnya.
Pun demikian, pihaknya mengucapkan permintaan maaf ke pihak TNI. “Namun begitupun kita sampaikan kepada Danyon Marinir, kami mohon maaf. Kami (akan) cari ini, sejauh mana kemampuan kamI. Itu saja, supaya jangan nanti disalahgunakan bahwasanya danyon ikut berpolitik, padahal mereka tidak tahu sama sekali,” bebernya.
Sebelumnya, Komandan Batalyon (Danyon) Marinir Pertahanan Pangkalan (Marhanlan) Lantamal I Belawan, Letkol Marinir Farick mendatangi Bawaslu Kota Medan, Rabu (21/10/20) sore menyampaikan keberatan beredarnya video tersebut.[psid]