GELORA.CO - Penonton bayaran salah satu pekerjaan yang terdampak pandemi Corona (COVID-19). Sejak Maret lalu virus tersebut masuk Indonesia, seluruh stasiun televisi (TV) memutuskan untuk tidak memakai jasa yang kerap disebut 'penonton alay' itu.
Yulia Putri (35), salah satu penonton bayaran yang sudah kangen 'ngalay' lagi. Dia berharap agar stasiun televisi dengan segala pertimbangan tetap memakai jasa penonton bayaran, agar dirinya dan teman seprofesinya bisa mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan.
"Libur jadi penonton sudah 8 bulan masuk Oktober ini. Harapannya jangan sampai di cut lah penontonnya, jadi kita nggak yang putus-putus banget rezekinya," kata Yuli saat berbincang dengan detikcom, Kamis (8/10/2020) lalu.
"Ya okelah Corona kita harus pakai masker, kenapa nggak kita nonton duduk pakai face shield, artisnya juga pakai face shield. Menurut aku dipikirin juga kayak penontonnya, atau digilir gitu hari ini berapa orang," harapnya.Menurutnya, para penonton bisa mematuhi protokol kesehatan selama bekerja. Dia juga tidak masalah jika harus dibatasi penontonnya dan diterapkan bergilir, asalkan masih tetap ada pemasukan dari jadi penonton bayaran.
Harapan yang sama juga dikatakan oleh penonton bayaran lainnya, Dimas Satrio (28). Dia berharap agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta segera dicabut agar stasiun TV mengadakan penonton lagi.
"Cepat kelar lah PSBB ini supaya stasiun TV mengizinkan buat ada penonton lagi. Sekarang siapa yang nggak pengin cepat kelar, orang sudah pada susah semua, nggak cuma aku, semuanya. Kata stasiun TV-nya kalau PSBB kelar bakal ada lagi," ucapnya.
"Semoga pandemi segera berakhir, anak-anak syuting lagi karena kita kan sudah biasa dari pagi ketemu pagi, sudah rutinitas nggak ada libur, penginnya sih mulai lagi," tuturnya.Sebagai yang mengoordinatori penonton bayaran, Niatul Husna menyebut sudah banyak anak-anaknya yang kangen ingin syuting lagi.(dtk)