GELORA.CO - PIHAK–PIHAK yang selalu mendiskreditkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali berulah. Mereka menyebar cuplikan berita lawas dari stasiun TV RCTI tentang ambulans yang berisi banyak batu. Katanya, ambulans milik Pemprov DKI Jakarta telah dipakai untuk membawa batu ke tempat aksi tolak UU Omnibus Law Ciptaker.
”Halo gubernur ga benar, kok bisa ambulans Pemprov DKI Jakarta dipakai untuk membawa batu ke tempat aksi tolak UU omnibus law. Anda ini sebenarnya di pihak mana sih, sungguh mirisnya hatiku melihat fenomena ini.” Begitu tuduhan yang ditulis akun Hisel Pasaribu pada 14 Oktober 2020 (bit.do/DiAksiOmnibus).
Akun Hisel itu menyebar ulang poting-an milik akun Facebook Ade Armando pada hari yang sama. Namun, akun Ade Armando hanya menyebutkan bahwa ambulans milik Pemprov DKI ditahan aparat karena katanya membawa batu untuk unjuk rasa. Dia sama sekali tidak menyebut unjuk rasa tentang penolakan UU Ciptaker.
Saat ditelusuri dengan beberapa kata kunci di mesin pencari Google, peristiwa aparat mengamankan ambulans milik Pemprov DKI Jakarta itu terjadi pada 2019. Kanal YouTube milik Seputar iNews pernah mengunggah vidoe yang tampilannya mirip unggahan akun Ade Armando.
Judul video itu berbunyi, Diduga Membawa Batu untuk Demonstran, 5 Ambulans Pemprov DKI Jakarta Diamankan. Video tersebut diunggah pada 26 September 2019. Artinya, posting-an itu diunggah sebelum aksi penolakan UU Cipta Kerja sebagaimana yang diklaim akun Hisel Pasaribu. Anda bisa membandingkan video tersebut dengan kanal Seputar iNews di bit.do/Ambulans2019.
Jawapos.com pernah memberitakan lima ambulans (empat ambulans milik PMI dan satu ambulans milik Pemprov DKI Jakarta) yang sempat diamankan aparat kepolisian tersebut pada 2019. Berita yang terbit pada 26 September 2019 itu berisi klarifikasi Polda Metro Jaya bahwa tidak ada ambulans yang sengaja mengangkut batu maupun bensin untuk membuat bom molotov saat aksi tersebut.
Kombespol Argo Yuwono yang ketika itu menjabat Kabidhumas Polda Metro Jaya menjelaskan, memang ditemukan batu dan bensin di dalam ambulans yang diamankan. Namun, saat didalami, barang-barang tersebut merupakan milik demonstran yang berlindung di dalam mobil ambulans saat dipukul mundur oleh aparat.
Karena tidak terbukti terlibat kerusuhan, seluruh mobil ambulans beserta petugasnya dikembalikan ke instansi masing-masing. ”Kami menyerahkan mobil ambulans kepada PMI dan Dinas Kesehatan DKI. Kami serahkan dengan perangkatnya, termasuk krunya,” terang Argo. Anda dapat membacanya di bit.do/TidakMembawaBatu.
—
FAKTA
Video penyitaan lima ambulans berisi batu itu terjadi pada aksi demonstrasi September 2019. Aparat juga telah mengembalikan ambulans beserta tim kesehatan ke PMI dan Dinkes DKI Jakarta karena tidak terbukti terlibat kerusuhan.[jpc]