GELORA.CO - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ikut dalam misi internasional untuk menyelidiki asal muasal virus corona ke China.
Dalam pertemuan Dewan Eksekutif WHO, pakar kedaruratan utama Mike Ryan mengatakan telah menyerahkan daftar ahli untuk mengambil bagian dalam misi internasional ke China yang akan dipertimbangkan oleh otoritas Beijing.
Asisten Menteri Kesehatan Amerika Serikat (AS), Brett Giroir mengatakan, 194 negara anggota WHO harus menerima pembaruan rutin dan tepat waktu, termasuk kerangka acuan untuk panel ini atau untuk misi lapangan apa pun, sehingga semua dapat terlibat dengan proses dan yakin dengan hasilnya.
Jerman, berbicara mewakili Uni Eropa, mengatakan misi ahli harus segera dikerahkan, dengan Australia juga mendukung penyelidikan cepat, seperti dimuat Reuters.
Misi internasional untuk penyelidikan asal muasal virus corona itu muncul di tengah semakin banyaknya orang yang terinfeksi Covid-19.
Data dari World O Meters menunjukkan, virus corona telah menginfeksi lebih dari 35,6 juta orang dengan lebih dari satu juta orang meninggal dunia.
Ryan juga menyebut, WHO memperkirakan, satu dari 10 orang di dunia telah terinfeksi virus corona. Di mana penyebaran semakin meluas. Ia juga menyoroti melonjaknya infeksi Covid-19 di beberapa bagian Asia Tenggara, Eropa, dan Mediterania timur. Setelah sebelumnya Amerika Latin menjadi kawasan pusat penyebaran virus.
"Perkiraan terbaik kami saat ini menunjukkan sekitar 10 persen populasi global mungkin telah terinfeksi virus ini. Ini bervariasi tergantung pada negara, bervariasi dari perkotaan ke pedesaan, bervariasi tergantung pada kelompok. Tetapi yang dimaksud adalah sebagian besar dunia tetap berisiko," terang Ryan.
"Saat ini kita sedang menuju masa sulit. Penyakit terus menyebar," sambungnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Rusia, Alexandra Dronova, menyerukan evaluasi dampak hukum dan keuangan dari administrasi Trump yang mengumumkan penarikan AS dari WHO pada Juli mendatang.
Pasalnya AS menegaskan tidak akan membayar sekitar 80 juta dolar AS yang menjadi utangnya kepada WHO dan sebaliknya akan mengarahkan kembali uang tersebut untuk membantu membayar tagihan PBB di New York.[rmol]