GELORA.CO - Sejumlah remaja yang berpakaian khas santri tampak mengikuti aksi demonstrasi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Rabu (7/10/2020). Mereka ikut demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja yang baru saja disahkan DPR RI.
Salah satu remaja itu, Fahmi, 15 tahun, mengatakan ia berangkat dari Kota Cimahi menuju Gedung Sate dengan cara berjalan kaki. Mereka harus menempuh jarak sekitar 12 km.
"Tadi berangkat sekitar jam 10 pagi nyampe sini jam 2 siangan, kesini jalan kaki," ujar Fahmi kepada Suarajabar.id.
Di antara mereka ada yang mengenakan sarung beserta sandal jepit. Kopiah berkelir hitam berlogo Nahdlatul Ulama pun menempel di kepala remaja itu.
"Kami dari salah satu majelis salawat di Cimahi. Ya pengen aja ngikutin demo karena sedih lihat negeri sendiri kayak gini, jadi bantu saja dengan ikut turun ke jalan," ungkapnya.
Mereka ikut bergabung dengan kerumunan mahasiswa yang berdemo di depan Gedung Sate. Massa mulai membuat lingkaran dan membakar ban beserta spanduk di tengah jalan Diponegoro.
Sementara itu, beberapa petugas kepolisian berjaga di sebelah timur Jalan Diponegoro dan menutup akses jalan Diponegoro, tepatnya di depan Gedung Sate.
Selain itu, puluhan buruh dari Serikat Buruh Mandiri Federasi Serikat Buruh Militan (SBM Sebumi) melakukan aksi jalan kaki dari arah Pusdai menuju depan gedung DPRD Jawa Barat. Buruh mulai merapat sekitar pukul 14.30 WIB.
Selang 20 menit kemudian, giliran mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Mahasiswa Indonesia yang mulai bergabung menuju depan gedung DPRD Jawa Barat, sekitar pukul 14.54 WIB. Mereka merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung, di antaranya Unisba, IKOPIN, UPI, Telkom University, Polban dan yang lainnya. (*)