GELORA.CO - Presiden Joko Widodo diminta segera meminta maaf ke rakyat Indonesia terkait Undang-Undang Cipta Kerja yang diusulkannya disahkan DPR RI. Hal tersebut diungkapkan tokoh senior, Rizal Ramli menanggapi aksi demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja di berbagai daerah hingga saat ini.
"Walah ternyata @jokowi diuber mahasiswa juga di Kalimantan. Kalau ndak minta maaf kepada rakyat, dan ndak cabut Omni-Cilaka, bisa-bisa ntar kejadian diuber di seluruh Indonesia," tulis Rizal di akun Twitter pribadinya, Jumat (9/10/2020).
Walah ternyata @jokowi diuber mahasiswa juga di Kalimantan 🙂🙏 Klau ndak mnta maaf kpd rakyat, dan ndak cabut Omni-Cilaka, bisa2 ntar kejadian diuber di seluruh Indonesia. Auranya sudah habis, karena ngelesi rakyat terus 🙏 https://t.co/lwSJxlvqEP
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) October 9, 2020
Rizal mengatakan jika aura kepemimpian Jokowi sudah habis. Lantaran beberapa kebijakannya malah merugikan rakyat.
"Auranya sudah habis, karena ngelesi rakyat terus," cuitnya.
Sementara itu, Presiden Jokowi memastikan tidak akan mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu). Dia meminta kalangan yang tak puasa pada omnibus law ciptaker untuk mengajukan uji materi atau judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Jika masih ada tidak ada kepuasan pada UU Cipta Kerja ini silakan ajukan uji materi atau judicial review ke Mahmakah Konstitusi. sistem ketatanegaraan mengatur soal itu," jelas Jokowi melalui siaran Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (9/10/2020). []