GELORA.CO - Upaya maksimal dilakukan pihak kepolisian yang dibantu TNI untuk mengadang para buruh yang akan pergi menuju Gedung DPR/MPR untuk melakukan unjuk rasa.
Seperti yang dihadapi puluhan ribu buruh di Bekasi dan Tangerang yang diadang ribuan aparat kepolisian dan TNI saat hendak menuju Gedung DPR RI Jakarta untuk menggelar aksi menolak RUU Cipta Kerja.
Kabar tersebut dibenarkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Riden Hatam Azis. Puluhan ribu buruh dari berbagai daerah di sekitar Ibukota Jakarta, kata Riden, diadang oleh aparat gabungan TNI-Polri.
"Sangat benar (diadang), jadi Polri juga dibantu TNI saya lihat, full power itu backup bahwa massa aksi yang tujuannya ke DPR RI hari ini enggak bisa ada yang lolos satu pun," ujar Riden kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/10).
Bahkan, lanjut Riden, massa buruh dari Bogor, Cilegon, dan Serang yang sudah tiba di Gedung DPR RI pun diadang sebelum sampai ke tujuan untuk kemudian diarahkan kembali ke daerah masing-masing.
"Bahkan ada beberapa yang lolos dari Bogor, Cilegon, Serang itu langsung sama mereka, disterilkan di DPR RI. Sama aparat disuruh balik kanan," ungkap Riden.
Untuk di Kabupaten Bekasi dan Tangerang, ungkap Riden, aparat kepolisian mengadang massa buruh dari tempat titik kumpul.
Kawasan MM Bekasi ditutup semua itu, bus-busnya berderet, massa sudah kumpul. Dari Tangerang kan ngumpul di sekretariat, nah disitulah Polisi mengadangnya. Kalau Bekasi di kawasan Ejip, sudah dijaga Shabara, Brimob, lengkap. Informasinya di Bekasi ada seribuan polisi," tutup Riden. (Rmol)