Oleh:Ilham Bintang
PEMBAJAKAN nomer ponsel yang menjadi modus pelaku melakukan penipuan marak lagi. Pelaku menyasar semua golongan masyarakat, termasuk kalangan artis.Ponsel aktor film senior Indonesia, Roy Marten dan August Melasz, dibajak pelaku kejahatan di media sosial, Senin (5/10). Pelaku menggunakan WA korban untuk minta pulsa dan uang ke berbagai sahabat dan relasi korban. WA Roy Marten sejak Senin pagi digunakan pelaku untuk minta “dibayari belanja online" kepada banyak orang.
Alasannya, karena mendadak m-banking bermasalah. Pinjaman akan diganti setelah yang bersangkutan keluar ke mesin ATM.
Adapun kontak WA August Melasz digunakan pelaku meminjam uang Rp 3 juta untuk biaya berobat keluarganya ke rumah sakit. Pelaku minta uang itu dikirim ke rekening seseorang bernama Hamsamuddin di BRI. Noreknya: 008201020009537.
Minggu lalu, kejahatan modus sama menimpa sutradara film kondang, Garin Nugroho. Pelaku minta dikirimi pulsa sebesar Rp 200.000 kepada seluruh nomer kontak Garin Nugroho. Sampai hari ini memang belum ada laporan relasi yang dihubungi meluluskan permintaan itu.
Demikian halnya dengan pembajak ponsel Roy Marten dan August Melasz. Hampir semua kawan korban yang dihubungi sejak pertama meyakini sendiri itu modus penipuan.
“Dari cara menyapa pertama kali saja kita tahu, itu bukan Roy,” kata Yatie Octavia. Dia mengaku yang dihubungi pelaku adalah Pangky Suwito, suaminya.
Aktor Deddy Mizwar malah menantang pelaku. “Bagaimana kalau saya kirim 50 juta saja,” balas pemeran Naga Bonar itu.
Hal sama dilakukan aktor Leroy Osmany. “Nggak ada uang. Kalau ada nanti saya suruh antar ke rumah Roy,” sahutnya.
Kejadian itu bikin geger WAG artis senior kemarin. Beberapa member menerima pesan itu. Untung admin WAG, Baby Sylvia, bertindak cepat menutup WAG dan mengganti dengan yang baru.
Ini langkah benar. Tips menghindari kejahatan memang begitu. Apabila salah satu member WAG dibajak, WAG itu harus bubar. Sebab, penjahat niscaya berada di dalam WAG untuk mengikuti percakapan dan gerak-gerik member. Ini memang sempat terbukti. Ketika salah seorang mengirimkan foto percakapan penipu, sang penipu (yang menguasai kontak WA korban) menyahut, “ah, masak iya sih”.
“Aneh. Penjahat ini kok spesial targetnya artis,” keluh Yessy.
Kejadian ini bisa menimpa siapapun. Salah satu sumbernya pada kerancuan peraturan menteri Kominfo yang menjadi dasar provider menerbitkan simcard.
Dalam permen itu, pemohon dapat dilayani memperoleh simcard tanpa menunjukkan ID Card. Pemohon tanpa KTP hanya diminta membuat surat pernyataan akan menyusulkan KTP-nya.
Nah! di sinilah peluang kejahatan tersebut terjadi tanpa bisa diatasi sejak lama.
Adapun kontak WA August Melasz digunakan pelaku meminjam uang Rp 3 juta untuk biaya berobat keluarganya ke rumah sakit. Pelaku minta uang itu dikirim ke rekening seseorang bernama Hamsamuddin di BRI. Noreknya: 008201020009537.
Minggu lalu, kejahatan modus sama menimpa sutradara film kondang, Garin Nugroho. Pelaku minta dikirimi pulsa sebesar Rp 200.000 kepada seluruh nomer kontak Garin Nugroho. Sampai hari ini memang belum ada laporan relasi yang dihubungi meluluskan permintaan itu.
Demikian halnya dengan pembajak ponsel Roy Marten dan August Melasz. Hampir semua kawan korban yang dihubungi sejak pertama meyakini sendiri itu modus penipuan.
“Dari cara menyapa pertama kali saja kita tahu, itu bukan Roy,” kata Yatie Octavia. Dia mengaku yang dihubungi pelaku adalah Pangky Suwito, suaminya.
Aktor Deddy Mizwar malah menantang pelaku. “Bagaimana kalau saya kirim 50 juta saja,” balas pemeran Naga Bonar itu.
Hal sama dilakukan aktor Leroy Osmany. “Nggak ada uang. Kalau ada nanti saya suruh antar ke rumah Roy,” sahutnya.
Kejadian itu bikin geger WAG artis senior kemarin. Beberapa member menerima pesan itu. Untung admin WAG, Baby Sylvia, bertindak cepat menutup WAG dan mengganti dengan yang baru.
Ini langkah benar. Tips menghindari kejahatan memang begitu. Apabila salah satu member WAG dibajak, WAG itu harus bubar. Sebab, penjahat niscaya berada di dalam WAG untuk mengikuti percakapan dan gerak-gerik member. Ini memang sempat terbukti. Ketika salah seorang mengirimkan foto percakapan penipu, sang penipu (yang menguasai kontak WA korban) menyahut, “ah, masak iya sih”.
“Aneh. Penjahat ini kok spesial targetnya artis,” keluh Yessy.
Kejadian ini bisa menimpa siapapun. Salah satu sumbernya pada kerancuan peraturan menteri Kominfo yang menjadi dasar provider menerbitkan simcard.
Dalam permen itu, pemohon dapat dilayani memperoleh simcard tanpa menunjukkan ID Card. Pemohon tanpa KTP hanya diminta membuat surat pernyataan akan menyusulkan KTP-nya.
Nah! di sinilah peluang kejahatan tersebut terjadi tanpa bisa diatasi sejak lama.