GELORA.CO - Kasus kericuhan saat pembubaran deklarasi Koalisi Aksi Selamatkan Indonesia (KAMI) di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, menuai kontroversi.
Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman menjelaskan, kedatangan para purnawirawan TNI, termasuk Gatot Nurmantyo, di TMP Kalibata memang untuk acara tabur bunga di makam para pahlawan.
Kegiatan itu, semestinya harus mengantongi izin Kementerian Sosial (Kemensos) selaku pengelola TMP Kalibata. Dudung menuturkan pihaknya akhirnya memperbolehkan, mengingat para purnawirawan pernah berbakti kepada bangsa dan negara.
"Kami tetap izinkan untuk ziarah dengan protokol kesehatan dan diatur masing-masing 30 orang," kata Dudung kepada wartawan di Makodam Jaya, Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (1/10).
Saat beberapa orang diizinkan masuk berziarah, jelas Dudung, sebagian purnawirawan justru melakukan deklarasi mendukung gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Dudung menilai aksi tersebut melanggar protokol kesehatan karena menyebabkan kerumunan massa.
Dudung menyampaikan aksi tersebut kemudian mendapat teguran dari Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono. Kombes Budi meminta para peserta aksi tidak membuat kerumunan massa.
"Namun imbauan dari Kapolres tidak diindahkan, tetap melaksanakan kerumunan-kerumunan itu dan bahkan mendeklarasikan mendukung KAMI yang selama ini senantiasa selalu dideklarasikan di mana-mana," tutur Dudung.
Dandim Jakarta Selatan, Kolonel Inf Ucu Yustiana kemudian mencoba membuka dialog dengan peserta aksi. Kolonel Ucu, lanjut Dudung, beberapa kali menyampaikan permohonan maaf kepada para purnawirawan untuk tidak melakukan tindakan deklarasi yang mengakibatkan kerumunan massa.
"Permohonan itu beberapa kali disampaikan, namun tetap dilaksanakan (deklarasi) sehingga terjadilah sedikit keributan-keributan, namun bisa dikendalikan," jelas Dudung.
Ia menambahkan, kehadiran para purnawirawan jenderal ini mengundang kerumunan massa lainnya. Terlebih, mereka justru melakukan deklarasi organisasi KAMI setelah tabur bunga.
"Imbauan itu dari kapolres tidak diindahkan tetap melaksanakan kerumunan-kerumunan itu dan bahkan mendeklarasikan mendukung KAMI yang selama ini senantiasa selalu di deklarasikan di mana mana," kata dia.
Dudung meminta pengertian dari para purnawirawan untuk sama-sama mendukung upaya menekan penularan virus corona.
Terlebih mereka saat berada di kerumunan masuk dalam usia rentan tertular corona sehingga tindakan yang dilakukan aparat yang ada di lokasi semata untuk melindungi para purnawirawan dari corona.
Acara tabur bunga yang dihadiri Gatot Nurmantyo di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (30/9) sore, diwarnai keributan. Kericuhan di TMP Kalibata itu viral di media sosial. Saat itu, terlihat juga Gatot Nurmantyo memakai baret merah di lokasi.
Belakangan diketahui bahwa acara yang dihelat oleh purnawirawan yang tergabung dalam Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (PPKN) itu tidak mengantongi izin dari pengelola TMP Kalibata. (*)