GELORA.CO - Keberadaan Partai Komunis Indonesia (PKI) masih terasa meski berdasarkan cacatan sejarah menyebut telah diberangkus di Tanah Air.
Menurut mantan jurubicara Presiden Abdurahman Wahid, Adhie Massardi, bau-bau PKI saat ini masih bisa dicium lantaran terdapat fakta-fakta yang menjurus ke sana.
Hal itu makin menguat tatkala hubungan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang merupakan negara komunis sangat harmonis dengan Indonesia.
“Dengan begitu, wajar kita menilai ada neo komunis masuk ke dalam sel-sel kita,” kata Adhie dalam program Tanya Jawab Cak Ulung yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/10).
Fakta-fakta lain yang menjurus adanya neo PKI yakni maraknya buzzer berseliweran di sosial media yang kerjanya mem-bully dan menghina ulama, bahkan sampai menistakan agama Islam. Ia memberi contoh, salah satunya aktivis sosial media Deny Siregar yang menyebut anak-anak sebagai calon teroris.
“Itu sama di China (sebagai negara komunis), ada pengolok agama,” tekan Adhie.
Di Indonesia sendiri, kata Adhie, memiliki sejarah panjang soal komunis. Yang kental dan telah diketahui bersama oleh mayoritas publik yakni komunis di Indonesia melalui PKI adalah anti-Islam.
“Proses dibuatnya RUU HIP dan kemudian jadi BPIP itu mengonfirmasi bahwa bau-bau komunis itu masih ada,” pungkasnya. []