GELORA.CO - Seorang pengguna Twitter menjadi bulan-bulanan warganet lantaran ia meminta para pemrotes Omnibus Law RUU Cipta Kerja untuk lebih banyak membaca lagi UU tersebut.
Namun ajakan untuk membaca lebih dalam RUU Cipta Kerja itu justru menimbulkan blunder bagi pengguna Twitter tersebut.
Pasalnya, ketika ditelusuri lebih lanjut, pengguna Twitter itu mengaku belum membaca naskah RUU yang kini telah disahkan menjadi UU Cipta Kerja tersebut.
Momen blunder pengguna Twitter itu diabadikan oleh akun komika Ardit Erwandha lewat tangkapan layar percakapan antara seorang pengguna Twitter dengan penulis Zarry Hendrik.
Mulanya, Zarry bertanya kepada khalayak mengenai Omnibus Law yang sedang marak diperbincangkan.
"Jadi Omnibus Law itu maksudnya gimana si gess?" tanya Zarry.
Seorang pengguna Twitter itu kemudian membalas pertanyaan Zarry dengan panjang lebar.
"Heboh banget sama yang baru disahkan. Kok gue ngerasanya memang orang kita itu enggak mau kerja maunya dapat duit dan enaknya aja. Coba dibaca dulu lah jangan mau di-flaming," jawab dia.
Menyimak jawaban pengguna Twitter itu, Zarry lantas menanyakan sikap si penjawab.
"Jadi lu pro RUU ini? Wah paraah," kata Zarry.
Si pengguna Twitter itu lantas menekankan ajakan untuk membudayakan membaca, termasuk membaca UU yang baru disahkan.
"#budayakan membaca memang Bang Zar udah baca UU-nya yang baru disahkan?" dia balik bertanya.
Zarry pun mengaku bahwa dirinya awam mengenai UU Cipta Kerja yang baru disahkan itu. Ia lantas meminta si pengguna Twitter menjelaskan isi UU tersebut.
"Posisikan gue awam. Coba jelasin apa untungnya buat kita," pinta Zarry.
Di luar dugaan, si pengguna Twitter itu justru menorehkan jawaban yang berbanding terbalik dengan pernyataan-pernyataan dia sebelumnya.
"Saya belum baca kan bang. Tapi yang beredar terlihat flamingnya. Bahkan jelas-jelas ada yang berbeda dengan apa yang saya baca. Makanya ayo coba dibaca dulu ya bang. Dan namanya dunia kerja itu ada pemberi kerja dan ada pekerjanya dan ditambah lagi investor yang perlu kita pikirkan," tulis dia.
Cuitan pengguna Twitter soal budayakan membaca RUU Cipta Kerja. (Twitter/@ArditErwandha) |
Sontak jawaban itu membuat warganet yang menyimaknya terhenyak. Mereka menganggap jawaban dari si pengguna Twitter itu menunjukkan blunder atau keliru dan kontradiktif dari pendapat awalnya.
"Jadi kau ini sudah baca apa belum?" tanya @Alam****.
"Minta orang buat budayakan membaca tapi dia sendiri belum baca, tapi kemudian bilangnya 'ada yang berbeda dengan apa yang saya baca'. Ini dia nge-twit sambil nge-fly apa gimana sih?" komentar @snow******.
"Lah gimana sih? Sana nyuruh sini baca tapi sendirinya belum baca. Hadeh enggak habis pikir saya," tulis @uma*******.
Tak jarang pula warganet yang menyoroti istilah 'flaming' yang dipakai oleh pengguna Twitter tersebut karena dianggap tak relevan dengan pembahasan yang dimaksud.
"Flaming diulang-ulang, emang asli ngetiknya cadel apa gimana?" tanya @afadi*****.[sc]