GELORA.CO - Arus kepuasan publik yang dirilis tepat saat setahun pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.
Salah satu hasil surveinya, telah terjadi penurunan kepuasan publik pada periode kepemimpinan Jokowi.
Ketua harian DPP Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN), M. Eko Purwanto berpendapat pada pemerintahan Jokowi kedua para pembantunya terkesan memiliki agenda politik sendiri.
Menurut Eko, indikasi Jokowi kerja keras sendiri tanpa teamwork sangatlah kuat.
“Kita ambil contoh, dimana Wapres KH. Makruf Amin? Kita kehilangan sosok wapres seperti Jusuf Kalla, yang memiliki kemampuan diplomasi yang baik, mampu merangkul oposisi, bahkan mendamaikam konflik internasional,” demikian kata Eko, Rabu (21/10).
Saat ini, bacaan politik Eko, Mensesneg Pratikno nampak menonjol peran politiknya. Bahkan dalam penyusunan kabinet sampai penentuan eselon di kementerian/lembaga.
Eko mengusulkan, Presiden Jokowi sudah seharusnya memaksimalkan kinerja para menterinya.
Dengan demikian, kepemimpinan periode kedua Jokowi akan melahirkan terobosan kebijakan yang memuaskan publik.
“Selama setahun ini saya belum melihat efek “wow” kebijakan terobosan mereka, langkah menteri-menterinya seperti langkah pion yang kerja normal, yang tidak ada lagi kebijakan out of the box atau gebrakan-gebrakan berarti,” demikian kata Eko.
Eko kemudian mencontohkan tumpang tindih kinerja, tangung jawab sektor kedaulatan pangan diserahkan ke Kemenhan. Sedangkan Kementan justru terlibat perseteruan dengan kemendag soal impor komoditas hortikultura.
“Menteri BUMN yang seharusnya leading sektor pelaksanaan UUD Pasal 33, justru tidak fokus pada jabatannya karena merangkap ketua Gugus Tugas Pemulihan Covid 19. Banyak pula penempatan komisaris di BUMN yang rangkap jabatan padahal tidak sesuai peraturan undang-undang,” jelas Eko.
Eko kemudian meminta Presiden Jokowi agar segera melakukan perombakan kabinet. Dijelaskan Eko, pergantian menteri akan memberi efek percepatan bagi kenerja pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.
“Akselerasi perubahan yang harus dilakukan, Presiden Jokowi harus secepatnya mengganti para pembantunya yang kerja biasa-biasa saja dan sibuk membranding diri next Capres 2024,” pungkasnya.[psid]