GELORA.CO - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring menampik pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan yang menyindir masyarakat karena melakukan demonstrasi di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Tifatul Sembiring, zaman lebih susah ketika memperjuangkan kemerdekaan, dimana orang dulu susah makan sambil menyambung nyawa.
"Zaman perjuangan kemerdekaan dulu lebih susah lagi, Bang. Orang2 tua kita bahkan sampai makan isi pohon pisang. Tapi mereka menyabung nyawa itu, demi perubahan nasib," kata @tifsembiring melalui Twitter, Rabu (21/10/2020).
Mulanya, Luhut menjelaskan ketertinggalan Indonesia dalam adaptasi revolusi industri 4.0. Kata dia, Indonesia harus mengejar ketertinggalan itu.
Luhut lantas menekankan bahwa masyarakat di dalam negeri ini kerap membicarakan hal-hal yang tidak perlu dibicarakan. Semua itu menghabiskan energi.
"Padahal semua berjalan baik. Karena ini birahi-birahi politik yang tidak paham. Jadi yang membuat itupun menurut saya juga nggak jelas juga ini orang. Lagi keadaan susah begini masih demo-demo lagi," ujar Luhut dilansir dari cnbcindonesia.
Kemudian pada sesi tanya jawab, eks Kepala Kantor Staf Presiden itu kembali menekankan Indonesia bisa menuntaskan revolusi industri 4.0 apabila ada keinginan kita semua.
Oleh karena itu, Luhut mengajak semua pihak jangan menghabiskan energi untuk memikirkan perbedaan. "Banyak saya lihat bicara yang nggak perlu-perlu. Nah sekarang kalau kita fokus, orang semua bicara sudah bagaimana efisiensi, bagaimana profesionalisme, bagaimana kualitas pendidikan," katanya.
"Orang bicara itu. Kita masih bicara perbedaan inilah, perbedaan itulah. Demolah. Nggak tahu yang didemo apanya. Dan repotnya kalau saya beritahu itu, banyak orang mantan pejabat-pejabat pangkatnya tinggi-tinggi mikirnya nggak tahu ke mana tuh. Jadi membuat kita bisa tersendat majunya," sambung Luhut.
Sebelumnya, nama Ngabalin belakangan menjadi sorotan publik usai memberikan pernyataan kontroversi mengenai pendemo penolak UU Ciptaker. Ngabalin mengatakan demikian dari balik pagar Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/10/2020).
Saat itu Ngabalin memantau aksi unjuk rasa yang dilakukan Aliansi Nasional Anti Komunis (Anak) NKRI, di sekitar kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat.
"Dalam masa pandemi, dia kirim orang untuk berdemonstrasi. Di mana logikanya coba. Jangan jadi sampah demokrasi di negeri ini," ujar Ngabalin.[]