GELORA.CO - Presiden Joko Widodo memilih meninggalkan Istana Negara saat para buruh dan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa terkait penolakan pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Nasir Djamil menyayangkan langkah presiden yang malah kabur di saat rakyatnya tengah memperjuangkan nasib saat situasi krisis ini.
“Nah, itu yang kita sayangkan. Seharusnya, presiden bisa menunda kunjungan ke luar kota. Sebab agenda yang dilakukan presiden juga tidak mendesak dilakukan,” tegas Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (8/10).
Langkah Jokowi yang meninggalkan Jakarta saat para buruh melakukan demonstrasi terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja, akan memperburuk reputasi Jokowi sebagai kepala negara.
“Meninggalkan ibukota, publik bisa mempersepsikan Presiden Jokowi sebagai presiden yang tidak cinta dan takut dengan rakyatnya sendiri. Berani karena benar, takut karena salah. demikian pepatah Indonesia,” ucapnya.
Legislator Aceh dari Fraksi PKS ini meminta Presiden Joko Widodo untuk kembali ke Jakarta dan mendatangi para buruh.
“Saya menyarankan, agar Presiden Jokowi segera kembali ke Jakarta, untuk menenangkan para pengunjuk rasa, serta memberikan harapan kepada mereka. Sebab, beliau pernah menjadi sosok yang diharapkan menjadi harapan baru bangsa Indonesia,” katanya.
“Presiden ditunggu aksinya untuk menenangkan suasana dan mengakhiri unjuk rasa,” tutup Nasir tegas.[]