GELORA.CO - Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) yang dideklarasikan pada tanggal 19 Agustus 2020 lalu itu terus mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan.
Setelah Jakarta, Medan, Jogjakarta, Bandung, Banten, dan Cirebon, hari ini Rabu (7/10) para kiyai di Kalimantan Barat mendeklarasikan KITA Pontianak.
Ketua KITA, Maman Imanulhaq saat deklarasi KITA Pontianak di Pasantren Al Maunah Al Qaromah, Tanjung Gundul, mengatakan pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang pertamaGELORA.CO - Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) yang dideklarasikan pada tanggal 19 Agustus 2020 lalu itu terus mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan.
Setelah Jakarta, Medan, Jogjakarta, Bandung, Banten, dan Cirebon, hari ini Rabu (7/10) para kiyai di Kalimantan Barat mendeklarasikan KITA Pontianak.
Ketua KITA, Maman Imanulhaq saat deklarasi KITA Pontianak di Pasantren Al Maunah Al Qaromah, Tanjung Gundul, mengatakan pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan yang pertama kali membuka proses belajar tatap muka dengan menetapkan protokol kesehatan harus mendapatkan perhatian.
Hal ini guna menghindari kekhawatiran pesantren menjadi cluster baru Covid-19.
Karena itu, pemerintah diharapkan membantu pesantren untuk menyediakan ruang kelas baru, memberlakukan protokol kesehatan secara benar, dan menyediakan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan antisipasi Covid-19.
"KITA meminta agar pemerintah segera mencairkan dana Rp 2,7 triliun untuk pesantren dalam kaitan penanganan Covid-19. Sehingga pesantren bisa membangun ruang kelas baru, sarana MCK, tempat cuci tangan para santri, masker dan sebagainya," ujar Maman Imanulhaq.
Dalam kesempatan itu, Ketua Majelis Hikmah KITA Pontianak KH. Hasbullah mengatakan bahwa para kiyai sangat mendukung gerakan politik kesadaran yang digagas KITA.
Sebab, sejak dahulu para kiai punya komitmen untuk merawat kebhinekaan dan membangun Indonesia lebih maju.
"Para kiai punya prinsip hubbul wathan minal iman, mencintai tanah air adalah komitmen dari keimanan. Maka kita dukung Kerapatan Indonesia Tanah Air demi Indonesia yang lebih maju," katanya.
Senada, Pimpinan Pesantren Al-Maunah Tanjung Gundul, Bengkayang, KH. Slamet menambahkan bahwa komitmen kebangsaan pesantren terlihat dari usaha pesantren dalam bidang pendidikan, dakwah dan sosial.
"Selalu menekankan prinsip partisipatoris dari masyarakat dan sinergitas dengan pemerintah," pungkasnya. .(RMOL)