GELORA.CO - Aksi unjuk rasa atau demo menolak UU Cipta Kerja hari ini akan digelar Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Nasional (DEN KSBSI) di depan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Massa DEN KSBSI ini berencana menggelar aksi selama lima hari berturut-turut, mulai Senin hari ini hingga Jumat (16/10).
Dengan aspirasi yang sama, yakni menolak UU Cipta Kerja, Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212 bersama dengan GNPF Ulama berencana menggelar aksi turun ke jalan pada Selasa (13/10) besok.
Rencana DEN KSBSI menggelar unjuk rasa tertuang dalam surat pemberitahuan aksi kepada kepolisian pada Jumat lalu (9/10).
Surat pemberitahuan aksi ini diteken Deputi Presiden Bidang Konsolidasi DEN KSBI Surnadi. "Kami aksi Senin," kata dia kepada jpnn.com, Minggu (11/10).
KSBSI menggelar unjuk rasa lantaran tuntutan mereka tidak terakomodasi dalam RUU yang dikenal dengan sebutan Omnibus Law itu.
Menurut KSBSI, setidaknya ada empat hak mendasar buruh yang didegradasi Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Pertama, sistem perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) tanpa batas.
Kedua, alih daya (outsourcing) diperluas tanpa limitasi jenis usaha.
Ketiga, upah dan pengupahan diturunkan.
Keempat, penurunan besaran pesangon.
Mereka mendesak Presiden Jokowi menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) guna mencabut Omnibus Law Cipta Kerja.
Sementara, FPI, PA 212 bersama dengan GNPF Ulama berencana menggelar aksi turun ke jalan pada Selasa (13/10) nanti.
Tuntutan mereka sama seperti aksi yang digelar buruh dan mahasiswa Kamis (8/10) lalu, yakni menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Wakil Sekjen PA 212 Novel Bamukmin membenarkan adanya aksi demo tersebut. Menurut dia, aksi digelar oleh Anak NKRI yang di dalamnya ada FPI, PA 212, dan GNPF Ulama.
“Benar (ada aksi demo), pelaksana Anak NKRI, kami bagian dari Anak NKRI,” ujar Novel ketika dikonfirmasi, Minggu (11/10).
Menurut Novel, akan ada sepuluh ribu lebih massa yang bergerak, semua berasal dari berbagai wilayah di DKI Jakarta dan sekitarnya.
“Perkiraan kurang lebih sekitar sepuluh ribuan, masing-masing daerah juga bergerak,” tambah Novel.
Sebagaimana diketahui, di media sosial beredar gambar seruan Aksi 1310 yang isinya menolak UU Cipta Kerja.
Disebutkan di situ, aksi digelar di depan Istana Negara dan titik kumpul massa di Patung Kuda, Jakarta Pusat. (*)