GELORA.CO - Kasus perusakan fasilitas publik yang terjadi dalam demo tolak omnibus law UU Cipta Kerja di sejumlah wilayah harus diusut tuntas oleh aparat kepolisian.
Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, Andi Suryanto Wibowo pun mengaku geram lantaran pasca aksi demo, sejumlah aset pemkab rusak.
"Saya menduga aksi demo yang merusak aset Pemkab Probolinggo di kantor dewan ini diindikasi ada aktornya," kata Andi kepada Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (11/10).
Menurutnya, keyakinan tersebut muncul dari pertemuan para korlap aksi dan organisasi buruh saat melakukan pertemuan dengan pihaknya di hadapan Kapolres Probolinggo.
"Mengapa saya berkeyakinan betul kalau aksi demo yang sudah membuat ricuh ini pasti sudah ada penyusup? Karena, ini berdasarkan laporan dari para korlap aksi," jelasnya.
Terlebih setiap ada demo di Kabupaten Probolinggo, tidak pernah ada perbuatan anarkis sekecil apapun. Karena, para mahasiswa tersebut berpikir secara intelektual dan ilmiah.
"Kantor dewan ini sudah biasa menerima para pendemo dari berbagai juru dan berbagai ormas. Nah ini berjalan aman dan kondusif. Tapi ketika saat ini ada unras menolak omnibus law, ini kok anarkis. Ada apa ini?" tanya dia.
Politisi Nasdem asal Kecamatan Gending ini juga mengungkapkan, bahwa para mahasiswa yang berunjuk rasa sejatinya ingin memberikan manfaat pada masyakarat. Karena, para mahasiswa tersebut berpikir secara ilmiah.
"Saya dulu sebagai aktivis ya sama pernah melakukan aksi demo. Tapi tidak pernah anarkis dan merugikan orang lain. Karena ingin memberikan manfaat pada masyakarat," tuturnya.
Diberitakan selumnya, aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Kabupaten Probolinggo pada 8 Oktober 2020, membuat pendemo anarkis dan merusak aset Pemkab Probolinggo. (RMOL)