GELORA.CO - Dua pria kembar dikeroyok massa saat sedang mencari ustaz untuk berobat di Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar). Saat ini dua orang pelaku sudah diamankan di Mapolres Sukabumi.
Informasi dari saksi, kedua pria tersebut sempat melontarkan kalimat kasar usai ditanya soal alamat yang dituju. Kalimat ‘cicing sia‘ yang berarti diam kamu diteriakkan keduanya kepada warga yang akhirnya memicu kemarahan sejumlah pemuda di kampung tersebut.
“Saya mau masuk masjid, dia nanya ustaz yang bisa mengobati. Kemudian dia bertanya lagi menanyakan salah satu ustaz yang bisa mengobati penyakit yang mereka derita. Lalu saya antar ke rumah ustaz, kebetulan, pemikiran saya di sini memang ada ustaz yang bisa mengobati,” kata salah seorang warga, Dudi Supriyadi, seperti dilansir detikcom, Rabu (30/9/2020).
Tiba di kediaman rumah ustaz yang dimaksud, ternyata ustaz tersebut tidak berada di tempat. Sampai kemudian Dudi terlibat percakapan dengan keduanya. Saat itulah terlontar kalimat yang disebut Dudi kasar.
“Sampai di sana pak ustaznya tidak ada di rumah, lalu terjadi dialog antara saya dengan pelaku di situlah pelaku mengeluarkan kata-kata kasar kepada saya. Pemikiran saya berubah, ini tamu sepertinya kok seperti ini bahasanya. Saya tanya, ‘Dari mana?’. Dia jawab, ‘Dari Warungceri’. Ketika saya tanya lagi, dia jawab, ‘cicing sia‘, ke saya seperti itu bahasanya,” ungkap Dudi.
Dudi lalu mengajak kedua pria itu keluar dari rumah ustaz karena merasa ada yang janggal. Ternyata di luar rumah ustaz tersebut sudah berkumpul pemuda. Saat ditanya oleh para pemuda, pria itu kembali melontarkan kalimat yang sama dengan nada seolah membentak.
“Saya ajak keluar, karena ada keganjilan, kejanggalan, di luar sudah ada pemuda yang sama menanyakan identitas dia. Kembali dia melontarkan kata kasar seperti tadi. Pemuda tersulut emosi, pelaku berjalan meninggalkan lokasi, diikuti oleh pemuda. Si pelaku lari, terjadi kejar-kejaran sampai terjadi pemukulan,” paparnya.
“Kalau mencurigakan untuk melakukan perbuatan jahat tidak ada, hanya mengeluarkan kata-kata kasar. Dia hanya bilang ‘sia cicing‘, otomatis kalau misalkan bertamu tidak ada etika seperti itu saya berpikir yang lain,” tambah Dudi.
Sebelumnya, Kapolres Sukabumi AKBP Lukman Syarif membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya kini masih menunggu kedatangan dua pria tersebut ke Mapolres Sukabumi.
“Pukul 18.45 WIB ada dua pemuda bersaudara mencari pengobatan alternatif, akhirnya (oleh warga) ditujukan ke saudara Ustaz Engkus. Setibanya di sana ustaz tersebut tidak ada di lokasi,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Lukman Syarif.
“Kedua laki-laki ini sempat berbincang dengan salah satu saksi dan ketika saksi menanyakan maksud dan tujuannya terjadi perselisihan lalu dikejar oleh warga. Sehingga kedua pemuda ini akhirnya diamankan di salah satu pesantren, pihak RW menghubungi polsek. Setelah polisi tiba, keduanya diamankan dan saat ini dalam perjalanan ke Polres Sukabumi,” sambung Lukman.
Lukman berharap warga untuk menyaring setiap informasi dan memastikan kebenarannya sebelum kemudian terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
“Imbauan kepada masyarakat tidak ada lagi berita yang simpang siur atau masyarakat mempercayai begitu saja berita yang belum dipastikan kebenarannya. Kita cross check dulu jangan sampai nanti ada hal yang tidak diinginkan, karena beritanya salah, sehingga reaksinya pun salah,” pungkas Lukman. (*)