Elektabilitas Naik Pesat, Gerindra Bantah Main Dua Kaki

Elektabilitas Naik Pesat, Gerindra Bantah Main Dua Kaki

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Anggota Dewan Pembina Gerindra Andre Rosiade membantah partainya memainkan politik dua kartu saat ini.

Pernyataan Andre ini merespons dugaan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi yang menyebut kenaikan elektabilitas Gerindra sebesar 3,4 persen selama dua bulan terakhir terjadi sukses memainkan peran sebagai bagian dari pemerintah dan partai pengkritik pemerintah.

Menurut Andre, elektabilitas Gerindra naik karena kinerja seluruh kader, baik di level eksekutif dan legislatif, dirasakan secara langsung oleh rakyat.

"Kenapa Gerindra naik survei [elektabilitasnya], karena seluruh kader baik di eksekutif dan legislatif dirasakan kinerja oleh rakyat Indonesia," kata Andre kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (26/10).

Dia menuturkan bukti kinerja baik itu diperlihatkan oleh dua kader Gerindra yang duduk di kursi eksekutif yakni Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) serta Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.

Pun demikian, lanjutnya, dengan kader Gerindra yang duduk di jajaran legislatif. Kata Andre, anggota legislatif dari Gerindra di daerah hingga pusat rajin menemui masyarakat secara berkala.

"Di eksekutif seperti Prabowo dan Edhy menunjukkan kinerja baik. Lalu, di DPR dan DPRD tingkat I dan II dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan anggota legislatif Gerindra rajin turun ke lapangan menemui masyarakat," ucap anggota Komisi VI DPR RI itu.

Andre membantah memainkan peran sebagai partai pengkritik pemerintah di Gerindra. Ia mengaku senantiasa menyampaikan pernyataan yang objektif sebagai anggota dewan.

"Saya ini orang yang sangat objektif dalam berkomentar dan kinerja sebagai DPR, yang baik [dari] kinerja presiden saya dukung, yang jelek saya kritik secara santun dan solusi karena posisi partai kami dalam pemerintahan," tutur Andre.

Sebelumnya, berdasarkan data yang dipaparkan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, elektabilitas Gerindra pada Juli berada di angka 17,7 persen dan di September naik ke 21,1 persen.

Burhanuddin menduga, keberhasilan menaikkan elektabilitas ini terjadi karena Gerindra sukses memainkan dua kartu yakni sebagai bagian dari pemerintah dan partai pengkritik pemerintah.

"Saya menduga Gerindra naik karena mampu memainkan dua kartu, satu sebagai bagian dari pemerintah, mendapatkan intensif sebagai the ruling party, tapi di sisi lain masih menjaga figur kritis yang mencoba merawat basis-basis Gerindra lama," kata Burhanuddin, saat memparkan hasil survei nasional pihaknya yang bertema 'Politik Demokrasi, dan Pilkada di Era Pandemi', secara daring, Minggu (25/10). []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita