GELORA.CO -Lembaga Survei Indikator Politik merilis elektabilitas partai politik. Ada beberapa partai yang elektabilitasnya turun, salah satunya PPP, yang berada di bawah angka 0 persen, sehingga terancam tak lolos parliamentary threshold (PT).
PPP tak ambil pusing atas hasil survei itu. Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani mengatakan dari dulu PPP memang selalu diramalkan tak lolos PT. Namun, kata Arsul, faktanya PPP selalu melesat.
"Dari sejak survei itu dikenal dalam dunia politik Indonesia, maka PPP selalu diramal begitu, nggak bakal lolos PT. Faktanya PPP lolos terus kan, jadi surveinya yang meleset terus," kata Arsul kepada wartawan, Sabtu (25/10/2020).
Arsul mengatakan pernah menjadikan hasil survei sebagai patokan. Namun, itu dijadikan semangat agar PPP terus bekerja lebih giat.
"Maka kami di PPP nggak pernah mengamini hasil survei. Sebagai sekadar referensi ya bolehlah agar internal PPP juga bekerja lebih giat," ujarnya.
Terkait strategi apa yang akan dilakukan ke depan, Arsul menuturkan hal itu akan dibahas dalam muktamar nanti. Pihaknya akan berkonsolidasi secara nasional membahas hal tersebut.
"PPP kan akan Muktamar Desember ya, nah dari sinilah konsolidasi akan mulai dilakukan lagi secara besar-besaran," tuturnya.
Sebelumnya, survei Indikator Politik merilis soal elektabilitas partai politik. Ada beberapa partai yang mengalami kenaikan dan penurunan. PPP jadi salah satu partai yang elektabilitasnya turun hingga di bawah angka 0 persen.
Survei dilakukan pada 24-30 September 2020. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak. Metode survei dilakukan dengan wawancara via telepon dengan margin of error sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Seluruh responden terdistribusi secara acak dan proporsional.
Berikut ini paparan perkembangan elektabilitas partai yang dilakukan Indikator Politik pada September jika dibandingkan dengan surveinya pada Juli:
PKB: 5,0% turun menjadi 4,1%.
Gerindra: 17,7% naik menjadi 21,1%
PDIP: 26,3% turun menjadi 25,2%
Golkar: 8,3% turun menjadi 6,7%
NasDem 4,5% turun menjadi 3,1%
PKS: 4,4% naik menjadi 5,9%
PPP: 1,7% turun menjadi 0,6%
PAN: 2% turun menjadi 1,1%
Demokrat: 5,7% naik menjadi 5,9%
PSI: 0,1% naik menjadi 0,3%
Perindo: 0,3% naik menjadi 1%
Garuda: 0,0% naik menjadi 0,1%
Berkarya: 0,1% naik menjadi 0,8%
Hanura: 0,5% turun menjadi 0,4%(dtk)