GELORA.CO - Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, seringkali berseberangan dengan arah partai dalam posisinya sebagai oposisi pemerintah.
Puncaknya dalam menyikap Omnibus Law UU Cipta Kerja (Ciptaker), Ferdinand lebih mendukung upaya pemerintah dan sikap mayoritas DPR yang mengesahkan Undang-Undang tersebut.
Atas dasar itulah setelah berbagai pertimbangan yang ia ambil, Ferdinand memutuskan untuk mundur dari partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut.
“SAYA MEMUTUSKAN UNTUK PERGI DAN AKAN MENGUNDURKAN DIRI..!” begitu tulisnya lewat akun Twitter, Minggu (11/10/2020).
Menurutnya langkah yang diambil sudah masuk ke dalam soal prinsip dalam politik kebangsaan yang ditempuhnya.
“Jadi kalau sekarang pun saya akan pergi dari Partai Demokrat, itu juga karena soal prinsip dan keyakinan politik, jalan politik kebangsaan yang saya yakini terlepas apakah saya salah atau benar dengan prinsip yang saya yakini,” ujarnya.
Dikatakan Ferdinand, sikapnya mundur dari Demokrat bukan merupakan siasatnya untuk mencari muka terhadap pemerintah karena pembelaannya tersebut.
Ia bahkan menolak tegas dan membeberkan argumennya jika ada yang mengatakan dirinya penjilat kekuasaan.
“Kalau saya punya mental penjilat, harusnya 2014 Jokowi saya jilat dan puja puji, sudah pasti saya jadi pejabat. Tp tidak kan? Saya pergi untuk sebuah prinsip,” ungkapnya.
Ferdinand memang merupakan salah satu pendukung Jokowi pada pemilu pertama kali 2014, namun berbalik arah mendukung Prabowo pada periode berikutnya, walau berakhir dengan kekecewaan.
“Dari 2012 sejak kemunculan Jokowi, saya sudah aktif turut serta mendorong dan menekan PDIP agar mencapreskan Jokowi, dan 2014 Jokowi jadi Presiden,” bebernya.
“Tapi saya beda prinsip soal subsidi dan pembangunan infrastruktur maka sy pergi. Kenapa pergi? Karena ini soal prinsip dan yang berani pergi bukan penjilat,” tukasnya.
Ferdinand menjelaskan dukungannya pada pemerintah bukan karena dukungannya pada Jokowi semata, namun karena ada kepentingan yang ingin ia perjuangkan.
“Sekarang saya mendukung pemerintah bkn mendukung Jokowi sebagai pribadi. Pemimpin akan datang dan pergi tapi negara tak akan pergi. Dan saya selalu berpolitik utk bangsa,” ujarnya
“Pemerintah sedang bekerja keras, tapi di sisi lain ada sekelompok orang berpolitik untuk kelompok bahkan tega rusak NKRI, saya akan lawan,” tegasnya.[psid]