GELORA.CO - Pandangan Turki terhadap Indonesia, mengalami perubahan yang signifikan, khususnya setelah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang digawangi oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan memenangkan pemilihan pada 2003.
Pada awalnya, sejak merdeka pada 1923 hingga awal tahun 2000-an, Turki menganggap Indonesia sebagai uzak Doğu atau timur jauh. Uzak sendiri dapat diasosiasikan sebagai "kampung".
Alhasil, karena pandangan itu, Dutabesar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, hubungan politik, ekonomi, dan budaya kedua negara tidak terlalu berkembang.
"Saya selalu sampaikan ke teman-teman Turki, 'Turkey, please stop looking at Indonesia as far east. Indonesia is just east, but we are not far, because we are close in our heart'," kata Iqbal dalam kuliah umum daring bertajuk "Peran Indonesia dan Turki dalam Memajukan Demokrasi di Dunia Islam" pada Selasa (20/10).
Seiring berjalannya waktu, kesan orang Turki terhadap Indonesia kemudian tumbuh melalui ibadah haji dan umrah.
"Banyak orang Turki itu kagum dengan orang Indonesia, terutama mereka yang pernah umrah atau naik haji. Mereka menganggap manusia yang paling beradab di dunia itu manusia Indonesia. Manusia yang paling Islam itu orang Indonesia," terang Iqbal.
"Karena dalam bayangannya, (orang Indoensia) itu careful, punya solidaritas, kalau naik haji nggak pernah sikut-sikutan, selalu rapih, selalu senyum," imbuh dia.
Menurut Iqbal, hal itu menjadi fenomena yang menarik. Pasalnya, Indonesia yang selama ini menganggap Turki sebagai model justru dipandang sebaliknya oleh orang Turki itu sendiri.
Meski begitu, ia juga menyadari, pengetahuan rakyat Indonesia dan Turki satu sama lain saat ini masih sangat lah minim dan perlu dikembangkan. (*)