GELORA.CO - Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengklarifikasi dua penerbangan pesawat hari kiamat di lepas pantai timur dan barat AS. Mereka ingin memastikan spekulasi yang beredar di media sosial tidak benar.
Tim Hogan, seorang praktisi intelijen, mengamati penerbangan dua pesawat berjenis E-6B Mercury menggunakan aplikasi terbuka pelacak perjalanan udara pada Jumat (2/10/2020) kemarin, tak lama setelah Presiden Donald Trump mengabarkan dirinya dan ibu negara Melania Trump melakukan tes Covid-19.
Hogan kemudian membagikan rekaman video pengamatannya itu ke media sosial, spekulasi beredar mengenai potensi makna yang tersirat dari penerbangan dua pesawat hari kiamat tersebut.
Pesawat E-6B Mercury mendapat julukan pesawat hari kiamat karena fungsinya sebagai pos komando bergerak yang bisa mengirimkan perintah peluncuran nuklir dari kapal selam AS.
Hogan menduga penerbangan pesawat hari kiamat dimaksudkan sebagai pesan kepada musuh AS agar tidak mengambil kesempatan saat Trump terjangkit Covid-19.
Pengamat lainnya berkomentar bahwa penerbangan tersebut merupakan "fleksibilitas publik yang besar bagi dunia serta peringatan bahwa semua orang terkena nuklir jika musuh menyerang AS".
Merebaknya spekulasi mengenai penerbangan itu mendorong Dephan AS mengeluarkan klarifikasi. Pentagon mengatakan penerbangan dua pesawat itu sudah terencana, tidak seperti yang dibicarakan ramai di media sosial, demikian yang dikutip dari Russia Today, Sabtu (3/10/2020).
Pernyataan Pentagon diperkuat oleh penyelidik visual untuk New York Times, Christian Triebert. Dia mengatakan pesawat E-6B Mercury secara teratur mengudara dan terbang hampir setiap hari selama sebulan terakhir. []