GELORA.CO - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) akan mengambil langkah hukum merespons tuduhan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo bahwa PMII melakukan demo penolakan KAMI karena bermotif ekonomi.
Ketua Umum PB PMII Agus Mulyono Herlambang mengatakan, Gatot telah mencemarkan nama baik PMII secara kelembagaan. Alasannya tuduhan mantan Panglima TNI itu tidak berdasarkan fakta, di Bandung tidak ada demonstrasi penolakan yang dilakukan PMII Cabang Bandung.
PB PMII dijelaskan Agus, menilai KAMI tidak perlu ditolak. Sebabnya gerakan KAMI yang dipimpin Gatot akan tertolak dengan sendirinya.
"Bagi PB PMII pada prinsipnya tidak perlu konsolidasi untuk penolakan KAMI. Sebab, KAMI akan tertolak dengan sendirinya.KAMI tertolak di daerah-daerah karena tidak membawa gagasan baru dan solusi untuk bangsa, yang dibawa hanya memori masa lalu soal PKI," demikian penjelasan Agus kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/10).
Lebih lanjut Agus menjelaskan, pernyataan Gatot yang mengatakan upaya pencabutan TAP MPRS 25/1966 adalah PKI sama dengan menuding KH Abdurahaman Wahid sebagai PKI.
Saat menjabat sebagai Presiden, Gus Dur adalah pemimpin negara yang mewacanakan pencabutan TAPMPRS 25/1966 tentang pembubaran PKI.
PMII berkeyakinan, wacana yang dilontrakan Gus Dur tidak lebih dari usaha rekonsiliasi anak bangsa untuk bersama memberikan kontribusi dalam membangun negara.
"PMII meyakini upaya Gus Dur tidak lebih dari ikhtiar untuk rekonsiliasi anak bangsa agar sama-sama fokus dan berkontribusi untuk Indonesia," demikian penegasan Agus.
PMII, tambah Agus menyayangkan sikap arogansi tokoh politik di KAMI yang terkesan numpang tenar saat rakyat sibuk menghadapi kesusahan akibat pandemi virus corona baru (Covid-19).
"Baiknya gatot melakukan gerakan positif untuk penanganan covid 19 dengan membantu masyarakat yang lebih kongkrit dan berkontribusi kepada bangsa dan negara melalui aksi-aksi nyata. Bukan konsolidasi mengumpulkan massa dengan menciptakan kerumunan orang untuk memenuhi ambisi politiknya," pungkas Agus.
Gatot sempat menyinggung peristiwa saat KAMI deklarasi di Bandung, Jawa Barat. Saat itu acara KAMI didemo oleh kelompok mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
Gatot lantas meminta anggota dan simpatisan KAMI untuk tidak memarahi mahasiswa dari PMII yang demo.
Menurutnya, mereka sedang berjuang untuk mencari rezeki demi melanjutkan hidup.
"Seperti kemarin PMII itu di Bandung, saya bilang jangan dimarahin, dia mahasiswa yang mungkin menetap di sini bapaknya di daerah kena PHK nelpon anaknya, nak saya enggak bisa ngirim. (Dia) lagi bingung (lalu) ditawari demo dan diterima," ungkap Gatot Nurmantyo di di Masjid Assalam Puri Mas Surabaya, Jawa Timur, Senin (28/9).
"Sama juga dengan ketua PMII sini yang 16 juta sekian itu, jangan marah, mungkin dia sebagai Ketua PMII dilihat mahasiswanya kesulitan perlu uang ada tawaran demo ada bayaran ya dia terima untuk menambahi mahasiswa yang lainnya lagi," sambungnya. (*)