GELORA.CO - Sejumlah fasilitas di kantor DPRD DIY, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta mengalami kerusakan usai demo ricuh tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Akibatnya, kantor DPRD DIY tutup sementara dan mulai beroperasi lagi hari Senin (12/10) pekan depan.
"Kami akan lakukan pembersihan mulai besok Jumat (9/10). Jadi besok tutup dan Senin (12/10) dibuka lagi," kata Sekretaris DPRD (Sekwan) DIY, Haryanta, saat ditemui di Kantor DPRD DIY, Kota Yogyakarta, Kamis (8/10/2020).
Menurutnya, ada beberapa fasilitas yang rusak dan memerlukan perbaikan sesegera mungkin. Sementara itu terkait kendaraan dinas DPRD DIY, dia menyebut tidak ada yang mengalami kerusakan.
"Terus kaca pintu dan genting di lantai atas rusak semua. Kemudian saluran air putus, alat MCB (Miniature Circuit Breaker) dipecah, lampu-lampu taman dan dua pos keamanan dipecah beserta satu TV dirusak ada dan diambil satu. Kalau mobil teman-teman tidak ada karena tadi malam sudah dipindahkan," imbuhnya."Untuk kerusakan hanya sebatas fisik. (Gedung) sisi utara kaca semua pecah, kemudian saluran air pecah. Kemudian ada bangunan (depan) dicoret-coret," paparnya.
Terkait taksiran kerugian akibat kerusakan, Haryanta mengaku mencapai ratusan juta rupiah. Namun semua itu baru hitungan sementara.
Menyoal korban luka dari pegawai DPRD DIY, Haryanta mengaku tidak ada. "Baik bagian pengamanan dan setwan (sekretariat dewan) tidak ada yang terluka," katanya."Taksiran kerugian sekitar Rp 200 jutaan," ujarnya.
Diketahui, aksi demo tolak Omnibus Law di depan DPRD DIY, Jalan Malioboro diwarnai kericuhan. Sejumlah korban luka, fasilitas dan kendaraan rusak, hingga sebuah restoran di samping DPRD DIY terbakar. Polisi telah mengamankan puluhan orang terkait demo ricuh tersebut.(dtk)