GELORA.CO - Aksi unjuk rasa warga Balikpapan Jilid II yang berakhir bentrok, membuat sejumlah fasilitas Masjid At-Taqwa Balikpapan mengalami kerusakan.
Sebagai tanggungjawab, demonstran yang menolak UU Cipta Kerja menggalang donasi untuk perbaikan masjid.
Dikatakan Ketua PRD Kaltim, Udin Ryzki, kerusakan Masjid At-Taqwa terjadi pada Jumat (09/10/2020) lalu.
Di mana, saat terjadi bentrok demonstran berlari ke arah Masjid At-Taqwa untuk berlindung dari kejaran aparat dan tembakan gas air mata.
Pagar kantor DPRD Balikpapan dan pagar Masjid At-Taqwa roboh. Tidak hanya itu, sajadah dan karpet yang ada di dalam masjid juga kotor karena terinjak-injak sepatu demonstran.
“Pada aksi ke II itu memang agak parah, peserta aksi berlari karena bentrok. Tembakan gas air mata membuat peserta aksi terpaksa berlindung di dalam masjid. Ada tiga bagian pagar di masjid yang rusak,” katanya (16/10/2020).
Dijelaskan dia, penggalangan donasi semula dilakukan secara online. Kemudian pada aksi Jilid III, koordinator aksi masing-masing kembali mengingatkan agar demonstran kembali mengumpulkan donasi untuk perbaikan masjid.
Sejak Senin (12/10/2020), sebanyak Rp 1.626.700 terkumpul. Iuran itu kemudian diserahkan pada pengelola masjid setelah aksi damai Jilid III selesai.
“Alhamdulillah, penyerahan donasi itu langsung diantar sendiri oleh kawan-kawan. Dilakukan di halaman masjid At-Taqwa oleh Koordinator Lapangan, Alfahri Maulana Fattah kepada imam Masjid At-Taqwa, Muhammad Ghazali,” jelasnya.
Sementara itu, Imam masjid Muhammad Ghazali merasa bersyukur dengan adanya donasi tersebut.
"Alhamdulillah dengan adanya ini, sebagai tambahan untuk segera memperbaiki bagian yang rusak," katanya.
Ghazali menyebut, pihaknya tidak keberatan dengan adanya insiden bentrok yang berakibat rusaknya pagar masjid. Menurut dia, hal itu manusiawi lantaran demonstran berupaya menyelamatkan diri.
“Saya kira itu manusiawi, karena mereka berusaha mencari tempat perlindungan. Saya yakin mereka tidak ada niatan untuk merusak fasilitas masjid,” sebutnya.[sc]