GELORA.CO - Kader PDIP yang juga calon wali kota petahana Pasuruan, Jawa Timur, Raharto Teno Prasetyo bertekad menerapkan ekasila atau gotong royong jika memenangkan pilkada bersama calon wakil wali kota Mochammad Hasjim Asjari.
Hal itu diungkapkan Teno dalam acara deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pasuruan, Sabtu lalu (26/9). Videonya diunggah oleh akun resmi KPU Pasuruan di Youtube.
Mulanya, Teno mengatakan bahwa Pasuruan merupakan kota dengan berbagai keanekaragaman dan dinamika. Dia menilai Pasuruan adalah miniatur Indonesia.
"Kota Pasuruan dengan keanekaragamannya, dengan dinamikanya, miniatur Indonesia, bisa disatukan saling bahu membahu, demi kemajuan Kota Pasuruan, seperti halnya bangsa Indonesia dengan keanekaragaman yang bisa dipersatukan dalam sebuah frame Pancasila," kata Teno.
Keanekaragaman, lanjutnya, merupakan sebuah kekuatan dalam membentuk suatu bangsa dan daerah. Oleh karena itu, dia menilai penerapan ekasila atau gotong royong bisa membuat Pasuruan maju di tengah keberagaman yang ada.
"Jika kita peras Pancasila munculah ekasila yang didapatkan dari Trisila, yaitu dari sosio nasionalis, sosio demokratis, ketuhanan yang berkebudayaan," kata Teno.
"Dan jika kita peras lagi, kita kristalisasi lagi, hanya ada satu kata untuk mewujudkan kota Pasuruan yang lebih maju dan sejahtera adalah dengan cara bergotong-royong," tambahnya.
Teno lalu berharap masyarakat Pasuruan tidak terpecah hanya karena berbeda pilihan di pilkada kali ini. Dia ingin masyarakat kembali menyatu usai pilkada selesai dihelat.
"Semoga panggung Pilkada ini hanya satu hari, tidak ada lagi setelah 9 Desember mari berkumpul lagi siapapun nantinya yang amanah dililih warga kota Pasuruan menjadi satu lagi yaitu menjadi warga kota Pasuruan demi Pasuruan yang kita cintai," katanya.
Pilkada Kota Pasuruan 2020 nanti bakal diikuti oleh dua pasangan calon. Paslon nomor urut 1 yakni Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Adi Wibowo, dan nomor urut 2 adalah pasangan Raharto Teno Prasetyo-M Hasjim Asjari.
Gus Ipul- Adi diusung koalisi partai politik, yakni PKB, Golkar, PKS, PAN, PPP dan Partai Gelora. Sedangkan Teno - Hasjim diusung PDI Perjuangan, Hanura, Nasdem dan Gerindra.
Isu tentang ekasila sendiri pernah menjadi sorotan publik. Bermula dari rancangan undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP).
Dalam RUU tersebut dimuat tentang Pancasila yang bisa diperas menjadi Trisila dan Ekasila. Sejumlah pihak merasa RUU HIP tersebut sama saja berupaya mengerdilkan lima sila Pancasila.
Demonstrasi lalu dilakukan di beberapa tempat. Salah satunya di depan Gedung DPR/MPR Jakarta. Hingga kemudian, DPR dan pemerintah memutuskan untuk berhenti membahas RUU tersebut. []