GELORA.CO - Aksi unjuk rasa di Kyrgyzstan berujung pada pengunduran diri Perdana Menteri Kubatbek Boronov dan Ketua Dewan Tertinggi Dastan Jumabekov.
Boronov dan Jumabekov relah menyampaikan surat pengunduran diri mereka dalam pertemuan parlemen di ibukota Bishkek pada Selasa (6/10), seperti dilaporkan Anadolu Agency.
Para anggota parlemen telah sepakat untuk menunjuk Sadyr Zhaparov sebagai perdana menteri sementara dan Miktibek Abdildayev sebagai ketua parlemen.
Pengunduran diri dua pejabat tinggi negara tersebut terjadi di tengah gelombang unjuk rasa yang semakin tidak terkendali untuk memprotes hasil pemilu legislatif pada 4 Oktober.
Setelah pemungutan suara pada Minggu (4/10), ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Bishkek untuk menentang hasil perhitungan suara di mana banyak calon legilatif dari berbagai partai tidak masuk.
Aksi protes besar-besaran tersebut diwarnai dengan bentrokan dengan polisi. Para pengunjuk rasa bahkan berhasil merangsek masuk Gedung Putih Bishkek yang menjadi kantor parlemen dan kepresidenan.
Sedikitnya satu orang tewas dan hampir 600 terluka dalam protes itu.
Menanggapi aksi, Komisi Pemilihan Umum Pusat menyatakan hasil pemilihan tidak valid, sementara Presiden Sooronbay Jeenbekov menyebut aksi protes tersebut ditunggangi oleh oknum-oknum tertentu untuk mendapatkan kekuasaan.[rmol]