GELORA.CO - Tidak sedikit publik yang berpendapat bahwa demonstrasi massa kaum buruh dan mahasiswa, Kamis (8/10) ditunggangi oleh pihak tertentu.
Tujuannya memanfaatkan situasi yang memanas akibat pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja untuk meraup keuntungan.
Anggota Komisi II DPR RI Muhammad Nasir Djamil tak meyakini demonstrasi hari ini ditunggangi oleh pihak tertentu.
Menurut politisi PKS itu, gelombang gerakan rakyat di berbagai daerah itu murni bergerak dari hari nurani rakyat.
“Yang tunggangi pengunjuk rasa adalah hati nurani mereka dan krisis kepercayaan terhadap kebijakan negara terkait OBL Cipta Lapangan Kerja,” tegas Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (8/10).
Terkait dengan adanya tudingan kericuhan hari ini yang ditunggangi pihak tertentu, Nasir mengatakan tuduhan tersebut sama seperti masa orde baru.
Apalagi jika tudingan itu berasal dari dalam pemerintah maka itu merupakan bentuk lari dari tanggungjawabnya pemerintah.
“Menuduh dengan tuduhan ada pihak yang menunggangi, membuat rezim penguasa saat ini tidak beda dengan masa orde baru. Tuduhan pengunjuk rasa ditunggangi, adalah bentuk lari dari tanggungjawab, untuk mempertanggungjawabkan kebijakan negara, yang menimbulkan ketidakpercayaan publik,” katanya.
Legislator asal Aceh ini mengaku khawatir, tuduhan terhadap pengunjuk rasa yang ditunggangi oleh oknum tertentu akan berbuntut adanya potensi skenario dan gerakan kontra intelijen dari sekelompok orang yang ujungnya membenarkan tuduhan tersebut.
“Sejumlah peristiwa unjuk rasa sebelumnya yang berujung rusuh juga ada gerakan kontra intelijen berupa pembusukan dengan menuduh ingin menggulingkan pemerintahan yang sah alias makar,” katanya.
“Pertanyaannya siapa yang sanggup menunggangi kaum buruh dan mahasiswa yang berunjuk rasa di seantero negeri,” tandasnya.[]