GELORA.CO - Momen haru tersaji dalam pemilihan Presiden PKS. Ahmad Syaikhu sempat menangis saat ditunjuk untuk memegang tongkat komando tertinggi di PKS.
Tak ada perdebatan dalam musyawarah Majelis Syuko PKS yang digelar di Bandung, Jawa Barat, kemarin, di mana semua peserta kompak menunjuk Syaikhu untuk menjadi Presiden PKS. Syaikhu pun awalnya meminta kader lain saja yang menjabat.
"Tidak ada (perdebatan). Justru Ustaz Syaikhu yang sampai menangis minta agar orang lain saja (menjadi Presiden PKS). Indah suasananya," kata elite PKS Mardani Ali Sera saat dihubungi, Senin (5/10/2020).
Bukan tanpa pertimbangan Majelis Syuro PKS menunjuk Syaikhu. Sohibul Iman menyebut mantan Wakil Wali Kota Bekasi sebagai salah seorang kader partai berlambang padi dan bulan sabit kembar itu.
"Ahmad Syaikhu salah satu kader terbaik partai yang layak melanjutkan tugas sebagai Presiden PKS. Beliau pribadi yang santun, berintegritas dan totalitas dalam berjuang!" sebut Sohibul.
Tak ada perubahan arah politik usai Syaikhu terpilih. Dan itu ditegaskan sendiri oleh Syaikhu. PKS tetap berada berseberangan dengan 'penguasa'.
"Sikap politik PKS tetap istiqomah bersama rakyat, menjadi kekuatan oposisi mengawal dan mengawasi jalannya roda Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf," tegas Syaikhu.
"Meskipun PKS di luar pemerintahan, PKS berkomitmen menjadi partai yang siap turun tangan menyelesaikan berbagai permasalahan yang membebani rakyat. PKS akan hadir sebagai bagian dari solusi bukan bagian dari masalah," imbuhnya.
Namun memang, tak sedikit kader yang meminta Sohibul Iman kembali menjadi Presiden PKS. Tapi, terbentur konsensus partai.
"Ustaz M Sohibul Iman memberi teladan walau banyak yang meminta melanjutkan, tetap berpendapat konsensus Presiden PKS cuma satu periode. Kami semua bahagia dengan Ustaz Syaikhu terpilih jadi Presiden PKS," ungkap Mardani.
Terpilihnya Syaikhu tentu mengagetkan. Anggapan 'diam-diam' pun muncul. Tapi dibantah Mardani.
Mardani mengaku Musyawarah Majelis Syuro PKS sudah direncanakan sejak lama. PKS tak bermaksud menutup-nutupi.
"Sudah lama dan karena protokol COVID kita sangat batasi. Semua masuk hari Jumat, test swab Sabtu, isolasi full, Ahad-Senin pelaksanaannya. Sudah lima tahun, konsensus di PKS, presiden partai cuma satu periode," jelas Mardani.
Ada 66 anggota Majelis Syuro PKS yang hadir dalam musyawarah. Kader lainnya tetap mengikuti, namun secara online.
Apakah PKS di bawah kepemimpinan Ahmad Syaikhu akan tetap seperti di bawah kendali Sohibul Iman.(dtk)