GELORA.CO - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar demo menolak omnibus law UU Cipta Kerja besok di Istana Merdeka. Lebih dari 9.000 personel gabungan TNI-Polri siapkan untuk melakukan pengamanan.
"Kan udah ngomong saya tadi, (pengamanan besok) sama aja, enggak ada, kemarin enggak ada juga kita masih aman juga, tetap 9 ribu personel kan, tetap kan saya ngomong, sama aja," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (7/10/2020).
Yusri mengatakan setidaknya 9.346 personel gabungan terdiri dari TNI, Polri, dan pemda akan diturunkan mengamankan demo. Namun dia memastikan tidak ada izin demo yang dikeluarkan sampai saat ini.
Kita sama dengan kemarin masih 9.346 personel ini sampai adalah TNI-Polri dan juga pemerintah daerah sampai ke polres-polres jajaran semuanya. Kita turunkan di wilayah Jakarta itu, kita mengharapkan kerjasama, kita kedepankan adalah preventif, kita mengimbau kepada orang-orang yang melakukan penyampaian pendapat dimuka umum ya yang sudah memberikan pemberitahuan kita sampaikan bahwa memang SPTPnya kita enggak keluarkan," ucapnya.
Yusri menyebut pihak kepolisian juga akan berupaya menghalau massa dari luar daerah yang akan menuju ke Jakarta. Dia mengimbau agar masyarakat tidak lakukan aksi di tengah pandemi.
"Inilah yang kita hindari, kita kedepankan adalah protokol kesehatan, hindari berkerumun berkumpul bersama-sama, inilah yang tolong teman-teman imbauan ini bisa dimengerti bahwa di masa pandemi COVID-19 ini Jakarta termasuk zona merah," ujarnya.
Seperti diketahui, ribuan mahasiswa berencana menggelar aksi demo ke Istana Merdeka besok. Diperkirakan ada lebih dari 5.000 mahasiswa dari 300 kampus di seluruh Indonesia yang bergabung dalam aksi ini.
"Kami dari Aliansi BEM SI akan melaksanakan aksi nasional yang dilaksanakan terpusat di Istana Merdeka pada 8 Oktober 2020 dan akan ada aksi serentak menuju tanggal 8 Oktober 2020 di wilayah masing-masing," kata Koordinator Media Aliansi BEM SI Andi Khiyarullah ketika dihubungi, Selasa (7/10).
"Ditaksir lebih dari 5.000 mahasiswa dari 300 kampus. Kita akan melebur dengan seluruh masyarakat yang akan unjuk rasa di titik yang sama, yaitu di Istana," lanjut Andi.(dtk)