GELORA.CO - Tentara Revolusi Islam Iran (IRGC) ternyata memiliki senjata ampuh untuk menghadapi serangan dari musuh-musuhnya, termasuk Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Israel.
Komandan Angkatan Udara Iran, Brigadir Jenderal Alireza Sabahi Fard menyatakan, saat ini sistem pertahanan udara Iran telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Menurut Brigjen Alireza, Iran telah memiliki sistem pertahanan udara super canggih terbaru yang dinamakan 'Emad'. Sistem pertahanan baru Iran itu, lanjutnya, diyakini memiliki kemampuan untuk mendeteksi, mencegat, dan meledakkan semua jenis target udara yang menyerang negaranya.
"Emad adalah sistem yang cerdas, canggih, dan unik yang digunakan untuk melatih dan mensimulasikan berbagai skenario pertempuran. Tidak ada yang bisa melarikan diri dari perisai pertahanan udara Iran," kata Brigjen Alireza saat peluncuran produk militer terbarunya dikutip VIVA Militer dari Tasnim News, Rabu, 2 September 2020.
Dia menambahkan, sistem pertahanan udara Amed merupakan hasil pengembangan industri pertahanan baru yang telah dirancang oleh para ahli persenjataan dalam negeri Iran dengan memperhitungkan berbagai ancaman baru yang setiap saat dapat datang menyerang Iran.
Selain Amed, Departemen Pertahanan Iran juga telah meluncurkan sistem radar Array terbarunya dengan teknologi 3D, yang diberi nama 'Kashef-99'. Kashef-99 disetting sebagai radar mobile yang dipasang pada kendaraan khusus, sehingga Kashef-99 dapat bergerak ke berbagai medan tempur untuk mendeteksi pesawat dan objek kecil atau rudal dari musuh-musuhnya.
Tidak main-main, Kashef-99 memiliki kemampuan mendeteksi 300 target secara bersamaan dengan jarak 12 kilometer. Sehingga dia meyakini, Kashef-99 dapat menjadi perisai pertahanan udara Iran menghadapi serangan lawan-lawannya, termasuk Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Untuk diketahui, Iran akhir-akhir ini tergolong sebagai satu-satunya negara islam di kawasan Timur Tengah yang melakukan pengembangan industri militernya. Akhir Agustus lalu, Iran juga meluncurkan dua buah rudal balistik terbarunya. Dua rudal itu diberi nama 'Martir Soleimani' dan 'Martir Abu Mahdi al-Muhandis'
Rudal 'Martir Soleimani' memiliki jangkauan hingga 1400 kilometer. Sementara 'Martir Abu Mahdi al-Muhandis' merupakan rudal jelajah yang mampu menjangkau sasaran hingga 1000 kilometer.
Dua nama rudal terbaru Iran itu diambil dari mantan Panglima perang IRGC Jenderal Qassem Soleimani dan Komandan Pasukan Anti-Teror Unit Mobilisasi Populer (PMU) IRGC yang tewas terbunuh pada awal Januari 2020 lalu serangan pesawat tanpa awak (UAV) milik Amerika Serikat (AS) di Bandara Internasional Baghdad. (*)