Jumlah itu tertera dalam lama Pusat Informasi dan Koordinasi Jabar (Pikobar) hingga pukul 17.30 WIB. Seharu sebelumnya penambahan kasus di Jabar menyentuh angka 427 pada kasus pada Minggu (20/9) kemarin.
Jumlah penambahan itu juga sesuai dengan data pemerintah pusat yang menyebut penambahan di Jabar mencapai 680 kasus kedua setelah DKI Jakarta sebagai penyumbang rekor penambahan kasus di Indonesia.
Dari data yang tertera, penambahan 421 orang menjalani isolasi per hari ini. Sedangkan jumlah yang sembuh hari ini sebanyak 257 orang. Sementara yang meninggal bertambah dua orang.
Sementara itu untuk sebaran kasus, belum terlihat berapa kasus di kota/kabupaten Jabar akibat penambahan ini. Sedangkan berdasarkan data tujuh hari terakhir, Kota Bekasi tertinggi sebanyak 732 kasus, Kota Depok 225 kasus, Kabupaten Bogor 227 kasus, Kabupaten Bekasi 187 kasus.
Di luar Bodebek, kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Karawang sebanyak 165 kasus, Kabupaten Cirebon 129 kasus dan Kota Bandung 147 kasus.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum sebelumnya juga bicara terkait penambahan kasus di luar Bodebek. Menurut Uu, Kabupaten Karawang dan Cirebon mendapat sorotan.
"Kemudian ada beberapa daerah yang biasa mendapatkan sorotan di wilayah Bodebek itu, tapi ada juga daerah yang sedikit ada peningkatan, yaitu Karawang dan daerah Cirebon. Tapi ini semua tidak terlalu mengkhawatirkan, cuma ada peningkatan," katanya.
Menurut Uu peningkatan tersebut terjadi dikarenakan mobilitas masyarakat yang meningkat. Oleh karenanya, pihaknya terus meminta agar masyarakat yang beraktivitas di luar rumah, mengedepankan protokol kesehatan lebih disiplin.
"Solusinya, kalau tidak terlalu penting, untuk keluar rumah, diusahakan jangan. Kalau pun mendesak, harus tetap pakai masker. Karena masker daya tahannya 70 persen menurut WHO. Bagi mereka yang taat, maka di lingkungan tersebut dia tidak akan terpapar. Termasuk juga, diharapkan keluarga hari ini, klaster keluarga, diharapkan tetap laksanakan protokol kesehatan," katanya.
Sementara itu secara umum, Uu mengklaim terjadi penurunan kasus COVID-19. Dibanding pekan kemarin, sambung Uu, penyebaran saat ini sudah di angka 1,03.
"Kalau kemarin kita 1,13, sekarang sudah 1,03. Artinya gugus tugas, para aparat dan ahli-ahli medis di Jawa Barat ini bekerja keras dan bersama-sama, sehingga ada hasil yang seperti itu, sekali pun hasilnya belum bisa memuaskan," tuturnya.(dtk)