GELORA.CO - Satu pilot dan empat kru helikopter yang terbang rendah di atas aksi demo di Kendari, Sabtu (26/9) lalu langsung menjalani pemeriksaan.
Kelimanya diperiksa penyidik Divisi Propam Polda Sulawesi Tenggara (Sultra.
Aksi helikopter terbang rendah itu sendiri bertujuan untuk membubarkan aksi demo.
Akibat hal itu, massa dan mahasiswa yang menggelar aksi demo langsung panik dan kocar-kacir.
Demikian disampaiakan Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Awi Setiyono.
“Itu kan tidak ada perintah dari Kapolda Sultra, dan juga inisiatif sendiri (terbang rendah),” ungkap Awi, Selasa (29/9/2020).
Atas tindakan itu, maka lima orang anggota Polri tersebut langsung diperiksa Propam.
“Pilot sekarang sedang (diperiksa) propam,’ tambah Awi.
Diketahui, sebuah helikopter milik Polda Sultra terbang rendah sebanyak tiga kali di tengah massa aksi mahasiswa.
Aksi itu sendiri digelar memperingati setahun kematian dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, yakni Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi pada Sabtu (26) di sekitar Mapolda Sultra.
Manuver sang pilot helikopter itu membuat para demonstran dan juga polisi berhamburan menyelamatkan diri karena debu dan sampah kering yang berterbangan.[psid]