GELORA.CO - Sebelum pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlaku di Jakarta, sempat ada perdebatan mengenai pilihan terbaik PSBB atau pembatasan sosial berskala mikro (PSBM). Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menginginkan PSBM. Menurut survei ini, warga Jakarta lebih banyak memilih PSBB ketimbang PSBMK.
Suara sebagian warga Jakarta dipaparkan oleh lembaga survei Median, dalam paparan tertulis bertajuk 'Setuju PSBB DKI Jakarta atau tidak? Pilih PSBB atau PSBM/K?', pada Rabu (16/9/2020).
"Pak Presiden atau beberapa kepala daerah lain menggulirkan adanya PSBM. Kami bertanya kepada publik Jakarta, apakah publik memilih PSBB atau PSBM?" kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, kepada detikcom.
Survei melibatkan 500 responden yang dihubungi via telepon dari 11 hingga 13 September 2020. Margin of error sebesar 4,28% pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden diberi pertanyaan:
Menurut pendapat Anda, apakah sebaiknya di DKI Jakarta diterapkan PSBB se-DKI Jakarta atau PSBMK hanya di lingkup RT, RW, atau Kelurahan, atau lingkup komunitas lebih kecil yang berstatus zona merah?
PSBB atau PSBM?
- PSBM/PSBK: 36,4%
- PSBB: 42,4%
- Tidak tahu/tidak jawab: 21,2%
Masing-masing responden yang memilih PSBB dan yang memilih PSBB punya pelbagai alasan. Berikut ini alasannya:
Alasan pilih PSBB
- Agar segera berakhir Corona ini: 16,7%
- Menekan laju pertumbuhan COVID-19: 14,3%
- Lebih efektif menyeluruh: 14,3%
- Karena semua wilayah terpapar COVID: 11,9%
- Sudah zona merah sudah bahaya: 7,1%
- Jika hanya mikro maka tidak semua mematuhi protokol kesehatan: 7,1%
- Menangani Corona tanpa harus mengorbankan ekonomi rakyat kecil: 4,8%
- Memperketat orang masuk ke Jakarta: 4,8%
- Korban semakin banyak 4,8%
- Kesadaran masyarakat masih kurang: 4,8%
- Ada ketimpangan bila PSBB sebagian: 4,8%
- Tidak semua daerah terindikasi: 2,4%
Alasan pilih PSBM/PSBK
- Agar masyarakat kecil tetap bisa mencari uang: 30,6%
- Menangani Corona tanpa harus mengorbankan ekonomi rakyat kecil: 13,9%
- Agar bisa tetap beraktivitas: 11,1%
- Tidak semua daerah terindikasi: 8,3%