GELORA.CO - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan, masyarakat Sumatera Barat merasa tersinggung atas pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyoal harapannya agar Sumbar menjadi provinsi pendukung negara Pancasila.
Juru Bicara PKS, Handi mengatakan, ketersinggungan atas ucapan Puan dirasakan oleh seluruh warga Sumbar, baik yang ada di tanah kelahirannya maupun yang kini tengah merantau.
"Mbak Puan menyatakan 'semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila". Pernyataan ini sangat menyakitkan hati kami sebagai orang Sumatera Barat," kata Handi dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (3/8/2020).
Handi lantas mempertanyakan Puan, apakah dirinya masih mengingat jasa-jasa pendiri bangsa asal Sumbar yang ikut berjuang dalam kemerdekaan, semisal sosok Bung Hatta, Sutan Syahrir hingga Tan Malaka.
"Ini menunjukkan Pancasila lahir dari kekayaan budaya dan pemikiran para leluhur kami," kata Handi.
Karena itu, Handi meminta Puan mencabut pernyataan tersebut dibarengi dengan permohonan maaf kepada warga Sumbar. Terlebih kepada keluarga besar para pendiri bangsa.
"Mbak Puan anda telah menyinggung perasaan kami, kami ingin anda cabut kata-kata tersebut, Jangan pernah ragukan nasionalisme masyarakat Sumbar yang telah berjuang melahirkan Pancasila dan berkorban bagi Keutuhan NKRI," ucap Handi.
Kemarin, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan maksud pernyataan Puan yang berharap Sumatera Barat mendukung Negara Pancasila.
Pernyataan Puan, kata Hasto, secara umum ditujukan kepada 42 pasangan calon yang diumumkan PDI Perjuangan pada gelombang V pada Rabu (2/9/2020).
"Yang dimaksudkan mbak Puan dan sebagaimana seluruh kader partai mengingatkan bagaimana Pancasila dibumikan tidak hanya di Sumatera Barat, tetapi di Jawa Timur, di seluruh wilayah Republik Indonesia, Pancasila harus dibumikan, Ibu Mega begitu kagum dengan Sumbar, demikian juga Mbak Puan," kata Hasto dalam jumpa pers secara virtual.
Hasto menekankan pernyataan Puan bukan dimaksudkan untuk menyinggung orang Sumatera Barat, melainkan dukungan terhadap Pancasila dalam konteks kebudayaan dan nasionalisme.
"Jadi yang dimaksud pembumian Pancasila di Sumbar itu lebih kepada aspek kebudayaan, nasionalisme, juga menyentuh hal-hal di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," kata dia.
Puan mengumumkan rekomendasi partai untuk pemilihan gubernur Sumatera Barat dari rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
PDI Perjuangan mengusung kader Partai Demokrat Mulyadi sebagai calon gubernur Sumatera Barat. Mulyadi akan berpasangan dengan Ali Mukhni yang kini menjabat bupati Padang Pariaman.
"Semoga Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila, bismillahirrohmanirrohim. Merdeka," kata Puan.
Puan juga mengumumkan jagoan PDI Perjuangan di dua provinsi 19 kabupaten kota lain. Pengumuman ini menjadi pengumuman gelombang terakhir pengumuman calon kepala daerah dari PDI Perjuangan untuk pilkada 2020.
Sebelumnya, PDI Perjuangan sudah mengumumkan gelombang I pada 19 Februari, gelombang II pada 17 Juli, gelombang III pada 11 Agustus 2020, dan gelombang IV pada 28 Agustus.[sc]