GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah tunjukkan sikap yang berbeda usai tidak lagi menempati kursi wakil ketua DPR RI periode 2014-2019
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen menyebutkan, saat menjadi pimpinan DPR, Fahri Hamzah dikenal vokal dalam menyampaikan kritik pada pemerintah.
"Siapa yang tidak tahu dengan sosok Fahri Hamzah (FH) yang identik politisi kontroversial. Kritik pedas dan bahkan kecaman FH selalu menyasar ke lingkaran Istana, apa saja masalahnya kritikannya selalu ditembakkan ke lambung istana," ujar Samuel kepada wartawan, Kamis (24/9).
"Jika saja penghuninya Soeharto maka sudah lama Fahri Hamzah tak beredar lagi," imbuhnya.
Selepas dari Senayan, kata Samuel, FH kelihatan banyak perubahan. Baik sikapnya yang keliatan arogan menjadi lebih lembut.
"Terlebih-lebih komentarnya yang meledak-ledak dan menohok pemerintah, sekarang sudah cenderung memuji misalnya soal dinasti dan lain-lain, ya lebih tepatnya sudah lumayan berimbang, dari yang selama ini sangat tendensius atau seolah-olah lingkaran penghuni istana tak ada benarnya," jelasnya.
Kata dia, bukan hanya soal komentar yang lebih lembut. tetapi, dalam beberapa komentar Fahri juga seperti memuja pada lingkaran istana.
"Melihat sosok FH kini sudah condong jadi pemuja lingkungan istana, hal itu terkonfirmasi dari pernyataan-pernyataannya di media massa, banyak juga yang penasaran, sekedar ingin tahu, apa yang melatar-belakangi perubahan itu?" katanya terheran.
Samuel mengaku hanya menebak-nebak saja, apakah ada kesepakatan antara FH dengan lingkungan istana.
"Karena perubahan terjadi begitu tiba-tiba dan banyak pemuja rahasianya di dunia maya berbalik dengan menghujat kelakuan FH yang sudah jinak itu," katanya.
"Biasanya FH selalu saja nyeleneh kalau sudah mengkritik penguasa, apa-apa salah dimatanya. Tapi kini FH sudah jadi anak manis, apa itu hanya sementara ada maunya atau murni tulus dari lubuk hatinya yang terdalam?" pungkasnya. []