GELORA.CO – AstraZeneca Plc, perusahaan farmasi yang berpusat di Cambridge, Inggris, pada Selasa (8/9) mengatakan telah menghentikan uji coba tahap akhir dari salah satu kandidat vaksin Covid-19. Itu setelah relawan yang mendapatkan pengujian vaksin mengalami sakit dan tidak dapat dijelaskan kepada peserta penelitian.
“Proses tinjauan standar kami diaktifkan dan kami secara sukarela menghentikan vaksinasi untuk memungkinkan tinjauan data keamanan oleh komite independen,” sebut juru bicara perusahaan Michele Meixell dalam pernyataannya seperti dilansir Antara.
Seperti diketahui, para peneliti tengah menguji vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan oleh AstraZeneca bersama peneliti Universitas Oxford di sejumlah tempat, termasuk Inggris.
Hanya saja, sakit yang dialami relawan dan kapan itu terjadi tidak dirinci. Namun, pihak AstraZeneca sangat mengharapkan peserta bisa segera pulih. Menurut Stat News, yang pertama kali melaporkan, uji coba dihentikan karena dugaan reaksi merugikan yang serius dan dialami realwan. Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat menyebut itu sebagai kejadian buruk dan menyebut kemungkinan hubungan dengan obat yang sedang diuji.
Penangguhan uji coba tersebut telah berdampak pada uji coba vaksin Covid-19 AstraZeneca lainnya. Selain itu juga uji klinis yang dilakukan oleh pembuat vaksin lain yang kemudian meneliti tanda-tanda reaksi serupa.
Sementara itu, Institut Kesehatan Nasional AS yang menyediakan dana untuk uji coba AstraZeneca, menolak berkomentar. AstraZeneca sendiri mengatakan bahwa dalam uji coba besar, penyakit akan muncul secara kebetulan tetapi harus ditinjau secara independen untuk memeriksanya dengan cermat. (*)