GELORA.CO - Oligarki ekonomi maupun oligarki politik bukan lah sesuatu yang baru, karena sudah ada di zaman Orde Baru.
Begitu yang disampaikan oleh guru besar ilmu politik, Prof. Salim H. Said saat menjadi narasumber di acara webinar peluncuran buku dan diskusi Reinventing Indonesia "Menata Ulang Bangsa" karya Prof Ginandjar Kartasasmita dan Dr. Joseph J. Stern pada Rabu (23/9).
Menurut Prof. Salim, ia melihat negeri Indonesia ini semua orang yang terlibat dalam bisnis dan politik merupakan pelaku oligarki.
"Saya melihat bahwa negeri kita ini semua orang yang terlibat bisnis dan politik itu oligarki sampai muncul satu super oligarki itu artinya pemerintah otoriter, sekarang ini persoalan yang kita hadapi," ujarnya.
Prof. Salim pun membeberkan awal mula adanya oligarki. Di mana katanya, terdapat sejumlah orang menjadi kaya karena kebijakan ekonomi yang dibangun pada Orde Baru.
"Kebijakan ekonomi yang dibangun oleh Orde Baru itu melahirkan orang-orang kaya, kaya betul, konglomerat yang ternyata ketika krismon (krisis moneter) mengkhianati Pak Harto. Mereka bawa lari duitnya ke luar negeri, ke Singapura, Hongkong, ke manapun. Dan ketika reformasi, mereka baik lagi ke Indonesia," jelasnya.
Ketika balik lagi ke Indonesia, sambungnya, orang-orang kaya yang dihasilkan dari kebijakan ekonomi pada Orde Baru itu menjadi pemain oligarki atau cukong daripada oligarki.
"Dan mereka menjadi pemain oligarki atau cukong daripada oligarki itu. Jadi cerita oligarki ini bukan sesuatu yang baru, ini sudah ada di zaman Orde Baru. Nah kebijakan ekonomi inilah yang perlu dijelaskan kenapa akhirnya seperti itu dan akibatnya kita rasakan sekarang," pungkasnya. (Rmol)