GELORA.CO - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), resmi memutuskan mundur dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sumatera Barat.
Hal ini setelah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Mulyadi-Ali Mukhni yang diusung PDIP, telah mengembalikan mandat ke Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.
Mulyadi-Ali Mukhni saat ini diusung oleh Demokrat dan PAN. Keduanya mengembalikan mandat akibat dari ucapan Puan Maharani soal warga Sumbar dan Pancasila.
Terkait itu, Tokoh papua, Christ Wamea berharap semoga ke depan tidak ada PDIP dalam pilkada-pilkada di tanah air. Kader Demokrat ini menilai, PDIP sebagai sumber masalah.
“Akhirnya Pilkada SUMBAR tanpa PDIP. Semoga suatu saat Indonesia juga tanpa PDIP biar Indonesia bebas dari buzzer, narasi-nrasi pecah belah, politik pencitraan, politik dinasti dan oligarki.” Tulis Wamea di twitternya, Ahad (6/9).
“Dan tidak ada lagi yg mau utak atik pancasila. Indonesia aman dan damai,” sambungnya.
Sebelumnya, Puan Maharani mengumumkan nama Mulyadi-Ali Mukhni di Pilkada Sumbar. Puan berharap pasangan yang didukung PDI Perjuangan bisa memenangkan pilkada di Ranah Minang.
“Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila,” kata Puan.
Ucapan ini mendapat pertentangan dari sejumlah pihak. Seolah warga Sumbar tidak mendukung Pancasila. Puan didesak minta maaf. Dia dianggap telah melukai masyarakat Minang. (*)