GELORA.CO - Loyalis Amien Rais, Agung Mozin geram sejadi-jadinya dengan sikap Ketua DPP PAN Mumtaz Rais karena menyebut gerakan sempalan PAN Reformasi sebagai PAN Halusinasi. Agung menilai sikap Mumtaz sudah di luar adab, karena terkesan menyerang ayahnya sendiri, Amien Rais.
"Melihat sikap Mumtaz yang terkesan menyerang Pak Amien Rais sebagai ayahnya yang membesarkan sungguh sudah di luar adab masyarakat kita yang sangat religius, sehingga dapat kita nilai bahwa Mumtaz, yang menjadi Ketua OKK DPP PAN, begitu tega memperlakukan orang tuanya seperti itu, apalagi hanya orang-orang yang berstatus sebagai kader PAN," kata Agung kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).
Menurut Agung, sikap Mumtaz tersebut merupakan gambaran sebagian besar elite PAN saat ini. Dia mempertanyakan, apakah petinggi-petinggi PAN menoleransi sikap tak terpuji Mumtaz.
"Apa yang dilakukan Mumtaz Rais sebagai ketua OKK PAN sungguh sangat memalukan, karena apa yang dia lakukan itu adalah sebuah potret kecil dari sebagian besar elite partai lama yang bukan hanya cemas dan panik, tapi menunjukkan sikap yang tidak terpuji," sebut Agung.
"Apakah sikap demikian buruk itu dapat ditoleransi oleh elite PAN, sehingga tidak bisa dihentikan cuma karena ada kecemasan berlebihan atas hadirnya PAN Reformasi?" imbuhnya.
Agung sendiri merupakan loyalis Amien Rais yang terus menggaungkan pembentukan PAN Reformasi. Dia berharap pernyataannya bisa menghentikan sikap Mumtaz, yang dia nilai ugal-ugalan.
Pertanyaan saya, mengapa kami dan Pak Amien Rais yang membentuk partai baru kemudian kalian yang repot? Semoga dengan komentar ini segera menghentikan sikap ugal-ugalan seorang anak kepada ayah kandungnya sendiri," tutur Agung.
Sebelumnya, Ketua DPP PAN Mumtaz Rais menyebut kemunculan gerakan sempalan PAN Reformasi sebagai PAN Halusinasi. Dia yakin gerakan sempalan itu tak akan jadi apa-apa.
Mumtaz Rais yang merupakan salah satu Putra Amien Rais meyakini tak ada kader PAN yang ingin merapat ke PAN Reformasi. Sebab, kata dia, PAN Reformasi diisi para pengangguran luntang-lantung yang berhalusinasi.
"Lihatlah, tidak ada satupun anggota dewan kita dan kepala daerah kita yang mengarah ke sana. Kenapa? Karena mereka semua sibuk bekerja, bukan seperti para pengangguran itu yang luntang-lantung berhalusinasi mau bikin partai," kata Mumtaz kepada wartawan, Senin (31/8).(dtk)