GELORA.CO - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menyoroti pernyataan politikus PDI Perjuangan Puan Maharani yang terkesan meragukan nasionalisme rakyat Sumatera Barat. Mardani pun mengkritisi PDIP yang sulit menang di Ranah Minang.
Menurut dia, pernyataan Puan kurang tepat karena bicara di depan umum. Ia membandingkan dengan PKS yang kerap kesulitan memenangkan suara di suatu daerah.
Namun, PKS tidak pernah iri ataupun melontarkan tuduhan yang menimbulkan kontroversi di ruang publik.
"PKS tak iri hati kala PDIP menang di daerah-daerah lain. Pun PKS tak menuduh macam-macam terhadap daerah tersebut," kata Mardani kepada wartawan, Jumat 4 September 2020.
Menurut Mardani, apabila belum berhasil memenangkan jumlah suara di suatu daerah, berati masih ada yang perlu diperbaiki dalam internal partai. Bukan berarti jika tidak terpilih menyalahkan masyarakat yang memilihnya.
"Kami memilih memperbaiki pelayanan ketimbang menuduh. Pemilu bukan tentang iri hati. Jika tidak terpilih maka yang salah bukan masyarakat, tapi partai yang ikut kompetisi," jelas Mardani.
Kata dia, lebih baik PDIP melakukan introspeksi sehingga warga Sumbar masih belum percaya kepada PDIP. Hal ini penting agar jangan kemudian menyalahkan orang lain atau masyarakat atas ketidakterpilihannya di suatu daerah.
"Buruk rupa, cermin dibelah. Jangan membelah cermin dan menuduh segala keburukan berasal dari orang lain. Bercermin. Kalau tidak terpilih maka tingkatkan pelayanan dan lebih peduli pada wong cilik," ujarnya
Pernyataan Ketua DPR yang juga politikus PDIP Puan Maharani menuai perdebatan. Ucapan kontroversial itu disampaikan saat sesi PDIP berikan rekomendasi ke pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat Mulyadi-Ali Mukhni.
"Semoga Sumatera Barat menjadi Provinsi yang memang mendukung Negara Pancasila," ujar Puan dalam sesi tersebut.
Pernyataan Puan dianggap memantik air keruh dan dapat cibiran karena dinilai menyinggung masyarakat Ranah Minang yang tak Pancasilais. Namun, sejumlah elite PDIP memberikan pembelaan terhadap Puan.
Salah satu yang menyampaikan pembelaan adalah Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto. Dia menjelaskan maksud ucapan Ketua DPP PDIP Bidang Politik Puan Maharani yang ingin Pancasila dibumikan.
"Jadi, maksud Mbak Puan dan seluruh kader partai agar mengingatkan bagaimana Pancasila dibumikan. Tidak hanya di Sumatera Barat, tetapi di Jawa Timur, di Jakarta, di seluruh wilayah Republik Indonesia Pancasila harus dibumikan," kata Hasto, Rabu 2 September 2020.[viva]