GELORA.CO - Koalisi Gabungan Rakyat Sabah (GRS) yang didukung oleh Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin telah mengumpulkan mayoritas suara dalam pemilihan negara bagian Sabah.
Berdasarkan perhitungan suara yang resmi dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (EC) pada Sabtu malam (26/9), partai komponen GRS telah memenangkan 37 kursi, lebih dari setengah total 73 kursi.
GRS sendiri terdiri dari Perikatan Nasional (PN), Barisan Nasional (BN), serta partai-partai kecil lokal, seperti Parti Bersatu Sabah (PBS) dan Parti Solidariti Tanah Airku (STAR).
Dilaporkan CNA, pesaing utama, GRS, koalisi Warisan Plus hanya mendapatkan 26 kursi.
GRS terdiri dari Parti Warisan Sabah (Warisan), Pakatan Harapan (PH), Partai Aksi Demokrat (DAP), Parti Keadilan Rakyat (PKR), Parti Amanah Negara (Amanah), dan Organisasi Progresif Kinabalu Bersatu (UPKO) yang berbasis negara bagian.
Dengan hasil itu, GRS dapat membentuk pemerintahan negara bagian Sabah yang baru. Di mana menteri utama akan ditunjuk untuk menggantikan kapala Warisan, Shafie Apdal.
Dalam konferensi pers pada Sabtu pukul 23.30 waktu setempat, Ketua EC Abdul Ghani Salleh mengatakan, di antara partai koalisi GRS, PN memiliki 17 kursi, BN memiliki 14 kursi dan PBS memiliki enam kursi.
Sementara untuk partai koalisi Warisan Plus, Warisan meraih 24 kursi, PKR satu kursi, dan UPKO satu kursi. Dua kursi diberikan kepada kandidat independen.
Pemilu Sabah sendiri diikuti oleh 447 kandidat, termasuk 56 calon independen.
Pemilu tersebut dilakukan di tengah ketidakpastian politik di tingkat federal, setelah pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengumumkan telah mengumpulkan dukungan mayoritas parlemen sehingga dapat membentuk pemerintahan baru.
Walau begitu, Muhyiddin meragukan klaim Anwar yang dianggapnya tanpa bukti.
Selama kampanye, Muhyiddin juga mengisyaratkan bahwa Pemilihan Umum ke-15 dapat digelar lebih awal jika GRS memenangkan pemilihan di Sabah. Pemilu ke-15 sendiri dijadwalkan dilaksanakan pada 2023. (Rmol)