Masuk di Lingkaran Jokowi, Orang-Orang Ini Kini Jadi Petinggi BUMN

Masuk di Lingkaran Jokowi, Orang-Orang Ini Kini Jadi Petinggi BUMN

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO -  Presiden Joko Widodo sukses duduk di kursi RI 1 untuk 2 periode. 

Suksesnya Presiden Joko Widodo kembali duduk di kursi RI 1 tentu tak lepas dari orang-orang yang mendukungnya. Sejak Erick Thohir menduduki jabatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perombakan pun dilakukan besar-besaran.

Namun, bukan alasan Erick Thohir membongkar BUMN. Salah satunya, banyak direksi BUMN yang tidak mengikuti aturan good corporate governance (GCG). Misalnya, rekayasa laporan keuangan.

"Window dressing laporan keuangan. Itu bisa masuk tindakan kriminal apalagi kalau window dressing ini terus-terusan, abis bawahnya kelihatan untung tapi gak ada cash-nya hanya bagi buat gaji bonus saja," kata Erick di Kementerian BUMN, Jumat 10 Januari 2020.

Selain itu, ia menuturkan, key performance indicator (KPI) jajaran direksi dan komisaris yang tidak tercapai juga menjadi salah satu alasan Erick sering melakukan bongkar pasang petinggi perusahaan BUMN.

Mengenai bongkar pasang BUMN tersebut, ternyata banyak dari pendukung Jokowi yang masuk ke dalamnya. Siapa saja loyalis Jokowi yang masuk dalam lingkar BUMN?

1. Ahok dipilih sebagai Komisaris Utama Pertamina

Siapa tak kenal Ahok? Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal Ahok adalah salah seorang pejabat yang namanya dikenal berada di lingkar Jokowi. Pada November 2019 lalu, Ahok pun dipilih Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Alasan Erick memilih Ahok pada saat itu yakni agar tercapainya pengurangan impor migas. Sosok Ahok dinilai Kementerian BUMN dibutuhkan di dalam upaya itu.

"Bukan berarti anti-impor, tapi mengurangi, proses-proses pembangunan refinery ini amat sangat berat, jadi saya perlu team work yang besar tidak bisa dirut saja," ujar Erick di Kompleks Istana Negara, 22 November 2019.

2. Yenny Wahid, pendukung Jokowi yang kini menduduki jabatan Komisaris Independen Garuda Indonesia

Kemudian, ada sosok wanita yang juga masuk ke dalam lingkar orang nomor satu di Indonesia itu. Di Pilpres 2019, Yenny Wahid memutuskan untuk memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Meskipun tak masuk ke dalam tim sukses, namun Yenny ikut turun langsung dalam kampanye pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Pada Rabu (22/1/2020), Yenny pun dipilih menjadi Komisaris Independen PT Garuda Indonesia (Persero). Pemilihan Yenny tersebut berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

3. Triawan Munaf kini menjabat Komisaris Utama Garuda Indonesia

Ada pula nama Triawan Munaf.  Ia adalah mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Pada Pilpres 2019 lalu, Triawan juga masuk ke dalam tim kampanye pasangan Jokowi-Ma'ruf.

Lalu, pada 2020, Triawan pun diangkat menjadi Komisaris Utama PT Garuda Indonesia (Persero). Triawan menjadi komisaris bersama dengan Yenny di Garuda Indonesia.

4. Dulu Jubir TKN, Arya Sinulingga sekarang jadi staf khusus Menteri BUMN

Arya Sinulingga adalah Mantan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Pada November 2019 lalu, Arya ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai staf khususnya, di bidang komunikasi publik.

Setelah ditunjuk oleh Erick, Arya pun harus mundur dari semua jabatan di MNC Group dan Partai Perindo yang selama ini membesarkannya.

5. Jubir Presiden Jokowi Fadjroel Rachman menjadi Komisaris PT Waskita Karya

Selain itu, Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman juga dikenal sebagai salah satu loyalis Jokowi. Pada Juni 2020, Fadjroel ditunjuk sebagai Komisaris PT Waskita Karya. Sebelumnya, Fadjroel menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

6. Ada Viktor Sirait, loyalis Jokowi ada di posisi Komisaris Independen Waskita Karya

Viktor Sirait yang juga masuk ke dalam lingkar BUMN. Sama seperti Fadjroel, Viktor juga dikenal sebagai loyalis yang aktif mendukung Jokowi.

Pada Juni 2020, dia ditunjuk untuk menduduki kursi Komisaris Independen PT Waskita Karya.[]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita