GELORA.CO - Pura-pura gila atau mengaku mengidap gangguan jiwa dalah modus operandi yang sering dipakai untuk melakukan aksi kekearasan.
Begitu dikatakan mantan Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso yang mengaku tidak sepenuhnya percaya soal kasus penyerangan Syekh Ali Jaber di Lampung dilakukan oleh orang gila.
"Atau pura-pura sakit menghindari pemeriksaan KPK, berpura-pura kecelakaan. Jadi itu lagi jadi modus, dan orang kita tidak malu untuk berpura-pura. Termasuk berpura-pura gila sekarang," kata Sutiyoso kepada wartawan, Minggu (14/8).
Sutiyoso menduga ada ada aktor intelektual yang mengarahkan pelaku penyerangan tersebut. Hal ini terkait peristiwa yang berulang dan terjadi dalam selang waktu yang tidak begitu lama.
Kata pria yang karib disapa Bang Yos ini, perlu dilakukan pemeriksaan medis kepada pelaku kekerasan yang kemudian mengaku gila. Hal ini untuk memastikan kondisi kesehatan mental para pelaku tersebut.
"Berulang kali terjadi, kan? Masak kita tetap percaya saja. Kalau orang gila itu kan bisa diperiksa secara medis. Dan itu jadi bagian penting itu, memastikan dia gila betulan atau tidak," jelasnya.
"Karena berulang kali, pasti itu ada operatornya," tegas mantan Gubernur DKI Jakarta ini. (*)