GELORA.CO - Launching Konsultasi Publik oleh Mekopulhukam Mahfud MD semalam bikin terkejut banyak yang hadir.
“Kok ada tulisan di belakang nama Pak Menko,”ujar Eko seorang peserta di Auditorium Gubernuran Sumbar, Rabu 16 September malam.
Memang betul di spanduk podium nyata tertulis Prof. Dr. Moh.Mahfud MD, SH., Angku Majo Sadeo. “Angku Majo Sadeo itu minang banget loh,”ujar seorang peserta lain.
Menurut Deputi VI Kemenko RI ternyata gelar itu sudah disandangkan ke Menko sejak Mahfud menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi.
“Sudah lama dan itu gala dari kaum kamiSaking cinta minangnya Menko” kata Deputi VI Kemenko RI
Sementari itu, Launching konsultasi publik dari 34 provinsi di Indonesia Sumbar pertama dilakukan
Mahfud di Sumbar mengajak seluruh masyarakat tetap bersama-sama menjaga stabilitas keamanan, politik dan taat hukum yang menjadi kewajiban bersama agar negara Indonesia damai, rukun, dan stabil.
Mahfud ke Sumbar untuk hadiri acara Dialog Kebangsaan dan Peluncuran Program Komunikasi Publik serta penyerahan masker dan faceshield secara simbolis program Gerakan Indonesia Tertib (GIT) dan Duduak Basamo Prof. Dr. Moh.Mahfud MD, SH. Angku Majo Sadeo serta Ngopi Basamo Menko dengan pers dan netizen Kamis 17 September 2020
Selain Gubernur Sumatera Barat Prof. Dr. Irwan Prayitno, Psi. M.Sc, acara tersebut juga dihadiri Forkopimda Sumbar, Deputi V bidang Koordinasi Keamanan Ketertiban dan Masyarakat, Deputi VI bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam. pimpinan SKPD Sumbar, Tokoh masyarakat, Agama, Adat, Cadiak Pandai dan Bundo Kanduang.
“Keberagaman Indonesia yang terdiri dari berbagai macam agama, suku, ras dari sabang sampai merauke menimbulkam berbagai polemik kesatuan bangsa. Ayo perkokoh kesatuan bangsa. Kita ingin memperkokoh ikatan kebangsaan sebagai bangsa kesatuan, untuk itu perlu adanya diskusi publik terlebih dulu," ujar Mahfud MD.
Dalam hal ini, dalam penentuan kebijakan tentunya pemerintah melakukan survey online untuk melakukan kebijakan untuk mengevaluasi permasalahan yang terjadi.
"Sehingga kita tahu pandangan dari berbagai Provinsi mengetahui permasalahan bangsa kita, sehingga pada saatnya nanti, kebijakan akan di buat oleh kemenpolhukam untuk disampaikan kepada pemerintah," ucapnya.
Mahfud mengatakan, negara bersatu dalam keberagaman, Pancasila telah mempersatukan seluruh perbedaan agama, suku, ras, sehingga pancasila menjadi pengikat sekaligus identitas bangsa.
"Untuk itu kita perlu memegahkan teguh kalau ingin maju bersama, Jangan pernah berpikiran bahwa kita bisa hidup sendiri," ucapnya. []